PA GMNI: Pancasila Perekat Toleransi dan Persatuan

Ketua Umum DPP PA GMNI Arief Hidayat. Komunikasi PA GMNI

Nasional, Mediakita – Spirit Natal diharapkan menjadi inspirasi bagi keluarga besar Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) dalam merawat persatuan, kemajemukan, dan toleransi sesama anak bangsa. Tentunya tak lupa memperhatikan kelompok miskin dan berbagi kasih kepada sesama.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum DPP PA GMNI Arief Hidayat, maupun Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom dalam Perayaan Natal Bersama Keluarga Besar PA GMNI di Gedung CCM, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/01/2023).

Pada kesempatan itu, Arief Hidayat kembali mengingatkan kembali nilai-nilai Pancasila untuk selalu merekatkan persatuan, toleransi, dan saling menjaga kemajemukan bangsa.

“Saya teringat pada video viral dari penyerang sepak bola berkebangsaan Yugoslavia (Ilija Spasojevic, kini menjadi WNI. Termasuk istri dan anak-annaknya. Ia menyatakan Indonesia adalah Taman Firdausnya dunia. Sesuai sub tema acara ini, kemajemukan di Indonesia bukan menjadi pemecah belah malah jadi faktor persatuan yang solid,” kata Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro tersebut.

Menurut Arief, melalui perayaan natal inilah, sebagai sesama anak bangsa diminta untuk mengukuhkan kembali semangat persatuan dan gotong royong di tengah situasi bangsa dan dunia yang penuh ketidakpastian. Bangsa Indonesia beruntung mempunyai Pancasila sebagai panduan bernegara dan “way of life” dalam menyikapi tuntutan kehidupan yang semakin kapitalistis, dan hedonistis.

Satu hal, berkat Pancasila yang digali oleh Bung Karno, kata hakim konstitusi tersebut, justru menjadi perekat persatuan Indonesia selama ini, meski sudah beberapa kali mengalami goncangan dalam perjalanan sejarahnya.

“Bangsa yang homogen umumnya rentan terpecah-belah, tapi negara yang heterogen atau bhinneka mempunyai ketahanan nasional yang lebih tinggi,” jelas Ketua Umum DPP PA GMNI itu.

Oleh karena itu, Arief Hidayat menegaskan, merupakan tugas alumni GMNI sebagai bagian dari anak bansga untuk bersama-sama membangun soliditas bangsa dengan prinsip toleransi dan gotong-royong. Sesuai yang diwariskan oleh para pendiri bangsa.

Adapun Pendeta Gomar Gultom saat menyampaikan khotbah natalnya yang bertema “Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.” (Matius 2:12). Ia menyampaikan makna dari “menemukan jalan lain” adalah kembali ke jalan yang sesuai dengan perintah Kristus. Jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, bebas dari sikap kekerasan dan intoleransi, mewujudkan ekonomi yang lebih baik di tengah banyak orang kehilangan pekerjaan dan penghasilan serta etika berpolitik yang lebih baik jelang pesta demokrasi mendatang.

Pendeta Gomar juga mengingatkan inti perayaan Natal adalah sharing and caring (saling berbagi dan mengasihi). Karena itu, umat Kristiani sepatutnya merayakan kelahiran Yesus Kristus dengan sederhana dan memaknai hakikat momentum sakral tersebut.

Pada kesempatan itu, Pendeta Gomar Gultom juga mendoakan para alumni dan kader GMNI yang tengah menderita sakit. Dalam perayaan natal itu, DPP PA GMNI juga memberikan tali kasih kemanusiaan kepada keluarga besar alumni GMNI yang sedang sakit. Mereka adalah:

1. Dhia Prekasa Yudha (Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan DPP PA GMNI)

2. Deki Hisyanto (Ketua DPC PA GMNI Kabupaten Bandung)

3. Lalu Satria Wangsa (Ketua DPD PA GMNI NTB periode 2016-2021)

4. Deddy Hermawan (Presidium GMNI 1996-1999)

5. dr. Iman Toto (Anggota Dewan Ideologi DPP PA GMNI)

6. Anggian (GMNI Jakarta)

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Harian DPP PA GMNI Arudji Wahyono, Waketum DPP PA GMNI Ugik Kurnadi, Sekjen DPP PA GMNI Abdy Yuhana, Anggota Dewan Ideologi DPP PA GMNI Theo L. Sambuaga, Ketua DPP PA GMNI Nanang Puspito, anggota KPI Pusat Hardly Stefano, anggota DKPP Wiarsa Raka Sandi, Dirut RRI Hendrasmo, perwakilan PGI, serta pengurus DPD PA GMNI dan GMNI se-Jakarta.

 

Pos terkait