PEMALANG, mediakita.co- Keluhan warga disejumlah desa akibat kerusakan jalan dan gangguan yang disebabkan oleh mobilitas truk-truk pengangkut tanah urug untuk pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang , mendapat perhatian dari aktifis lingkungan nasional.
Meurut Puput TD Putra, yang sehari-harinya aktif sebagai Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) di Jakarta ini melihat adanya permaslahan lingkungan yang saat ini bermasalah di proyek TOL Pemalang-Batang. Dari pantauannya, ia melihat adanya keluhan serius dari warga yang nampak berlarut-larut.
” Terkait keluhan warga dengan adanya truk yang melintas dan menyebabkan degradasi lingkungan atau dampak lingkunga dan kesehatan warga, itu sudah termasuk sebuah pelangaran dan pengabaian terhadap hak warga untuk mendapatnya lingkungan yg sehat dan baik,” tegasnya.
Ia berharap, segera diupayakan adanya kajian ulang terhadap aktifitas pengambilan tanah urug tersebut secara komprehensif. Baik dari ijin penambangan maupun model transportasi pengangkutan tanah urugnya. ” Jelas ini merugikan masyarakat yang terdampak , perlu di kaji ulang aktivitas ini,” pintanya.
” Jangan-jangan Amdalnya tidak baik di proyek ini. Menurut saya Pemerintah perlu melakukan Audit Management dan Ijinnya,” kata Puput, sapaan pria asli Pemalang yang sudah malang melintang sebagai aktifis lingkungan ini kepada mediakita.co.
Seperti di lansir sebelumnya, Aktifitas pekerjaan pembangunan jalan tol Pemalang-Batang di Wilayah Pemalang dan Tegal, disoal warga. Pasalnya, lalu-lalang truk pengangkut bahan material tanah dari koari (tempat penambangan) ke lokasi proyek yang bermuatan tinggi, selain menyebabkan jalan rusak dan licin, juga sudah menimbulkan gangguan kesehatan.
Menurut warga setempat, banyaknya bahan material tanah yang jatuh ke jalan, selain timbulkan dampak licin juga menyebabkan gangguan pernafasan. Persoalan itu mengemuka, setelah sejumlah warga antara Desa Suru dan Desa Pedagung, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, menyuarakan keluhannya.
Keluhan yang sama terjadi di Desa Wanagopa, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. Banyak masyarakat umum bahkan anak-anak sekolah terjatuh ketika melintasi jalan ini karena jalan sudah berlumpur dan sangat licin.
Oleh : Yugi P