JAKARTA, mediakita.co – Sekretaris Umum PP Muhammadiah Abdul Mu’ti menilai kegiatan penggeledahan pesantren oleh Densus 88 untuk memberantas teroris bisa menimbulkan opini buruk tentan islam di masyarakat. Hal itu diungkapkan Mu’ti setelah Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah ruangan Ponpes Ibnul Qoyyim Dusun Gandu, Sendangtirto, Berbah, Sleman, Jumat 2/4/2021.
‘Penggeledahan pesantren bisa menimbulkan opini bahwa pemberantasan terorisme berarti perang melawan umat Islam. Pendekatan militeristik tidak menimbulkan efek jera,” ujar Mu’ti seperti dikutip dari news.detik.com
Mu’ti mengatakan bahwa seharusnya Densus 88 berkolaborasi dengan elemen masyarakat dalam mengungkap jaringan terorisme. Mu’ti menyebut Densus 88 tak bisa bekerja sendiri dalam memberantas terorisme.
“Yang perlu dilakukan adalah pendekatan semesta partisipatif dimana Densus bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat. Densus tidak akan mampu bekerja sendiri,” katanya.
Disamping itu menurut Mu’ti, Densus 88 harus bisa menjalin kerja sama yang baik dengan Badan Intelijen Negara (BIN). Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya salah sasaran dalam melakukan penggeledahan.
“Secara kelembagaan Densus harus bekerjasama dengan lembaga intelijen sehingga mendapatkan informasi yang akurat dan menindak dengan cara yang bijak,” ucapnya.
Tanggapan Sekretaris Umum Muhammadiyah tersebut memantik komentar dari penggiat media Denny Siregar.
Denny heran mengapa Mu’ti sedikit-sedikit beropini tentang Islam buruk. Pasalnya menurut Denny Islam sudah lama buruk sejak banyak radikalis dan teroris memakai nama Islam dan aksi-aksi mereka. Namun yang mengherankan baginya tak ada yang mengutuk dan mencegahnya.
‘Apa sih, pak.. dikit2 opini buruk tentang Islam ?? Nama Islam sdh buruk sejak banyak radikalis dan teroris pake nama Islam, dan tdk ada yang mengutuk dan mencegahnya’ cuit Denny melalui akun twitternya https://twitter.com/Dennysiregar7
Denny juga menyebutkan bahwa Pesantren bukanlah tempat sakral sehingga tak bisa disentuh Densus. Menurut Denny jika di sana memang sarangnya biarkan Densus bekerja.
‘Pesantren bukan tempat sakral. Kalau memang disana sarangnya, biarkan Densus bekerja’ tulis Denny selanjutnya. (Prb/mediakita.co)