ajibpol
NASIONAL

Peserta Lintas Negara Ikuti Mondiacult

INTERNASIONAL, Mediakita.co – Konferensi Mondiacult, Konferensi Dunia UNESCO tentang Kebijakan Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan, berlangsung di Mexico, Rabu -Jumat (28- 30/09/ 2022). Tujuannya untuk mengkonsolidasikan kemajuan dan menetapkan jalur baru yang jelas untuk masa depan kebijakan budaya.

Salah satu yang diundang dalam acara ini adalah Amrul Hakim dari Indonesia. Amrul merupakan salah satu pendiri Koperasi Film Indonesia dan Jurnalis di Koperasi Media Sejahtera (SAMA). Ia memperoleh pendidikannya di bidang teknik dan ilmu terapan dan kemudian berkelana ke media, pembuatan film, dan jurnalisme.

Dia ikut mendirikan koperasi jurnalisme pada tahun 2017 dan koperasi film pada tahun 2018, untuk mengejar hasratnya serta melakukannya dengan bekerja sama dengan profesional lain yang berpikiran sama. Amrul Hakim adalah sutradara pemenang Golden Lens International Documentary Film Festival yang diselenggarakan oleh Dutch Cultural Institute – Erasmus Huis pada tahun 2012.

Pada tahun 2018 dan 2019, ia menjadi drafter (konsep) sekaligus juri dalam Kompetisi Film Koperasi di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Di penghujung tahun 2019 dan awal tahun 2020, sebelum pandemi covid diumumkan oleh pemerintah Indonesia, beliau melakukan perjalanan ke 10 provinsi di Indonesia untuk berbagi ilmu tentang konsep Koperasi Film yang bisa dipraktikkan oleh komunitas film agar dapat bertahan dalam kehidupan ekonominya.

Baca Juga :  Sri Mulyani Sebut Bantuan Karyawan Rp. 600 Ribu Cair Hari Ini, Siapa yang Dapat ?

Pada tahun 2021, ia didaulat menjadi drafter (konsep) dan juri Apresiasi Film Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Pada tahun 2022, ia menyutradarai film dokumenter berjudul Kelana Teh dengan konsep Koperasi Multi Pihak bersama Koperasi Pendidikan Negeri Lestari. Dan di tahun yang sama, ia menjadi salah satu pendiri Koperasi Ekspedisi Indonesia Baru, memproduksi film dokumenter keliling Indonesia selama 1 tahun mulai 1 Juli 2022.

“Literasi masyarakat Indonesia bukan terletak pada buku, namun literasi masyarakat Indonesia terletak pada tontonan yang berisi tuntunan, terutama tuntunan hidup (harmoni dan gotong royong). Sebagai contoh: wayang, ketoprak, ludruk dan tarling di Pulau Jawa. Randai, makyong dan bakaba di Pulau Sumatera. Mamanda dan tantayungan di Pulau Kalimantan. Kondo Buleng dan sinrili di Pulau Sulawesi”, jelas Amrul.

Topeng Prembon dan Cepung di Bali. Manggurebe Arumbae dan Saureka reka di Maluku. Wewiku Wehali di Pulau Timor. Dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, Koperasi Film Indonesia hadir sebagai oase atas tontonan tradisional yang makin langka. Koperasi Film Indonesia hadir untuk memotret kehidupan harmoni dan gotong royong masyarakat Indonesia melalui produksi film dokumenter, sekaligus memutar film dengan konsep Layar Tancep Keliling Kampung, untuk mengkampanyekan prinsip prinsip koperasi. Film adalah arsip kebudayaan masyarakat.

Baca Juga :  Kalender 1971 dan 2021 Sama? Cek Faktanya

Selain Amrul, turut berpartisipasi dalam acara tersebut adalah Stefania Marcone, anggota Komisi Nasional Legacoop untuk Persamaan Kesempatan dan Komisi Aliansi Italia untuk Perempuan dan Kesetaraan.

Lalu, Fabíola da Silva Nader Motta, manajer umum Organisasi Koperasi Brasil, yang melihat keberlanjutan sebagai “tantangan utama di zaman kita”.

Mewakili UNESCO pada acara tersebut adalah Christine M Merkel, kepala Divisi Kebudayaan, Komunikasi, Memori Dunia di Komisi Jerman untuk UNESCO, yang merupakan bagian dari tim yang mengembangkan file dan memastikan pendaftaran kerja sama di UNESCO. Daftar Representatif Warisan Takbenda.

Peserta lainnya, Caroline Woolard, adalah seniman, pendidik, penulis, dan direktur penelitian dan program yang berbasis di AS di Open Collective, sebuah platform teknologi yang mendukung 15.000 kelompok untuk mengumpulkan dan membelanjakan US$35 juta per tahun dalam transparansi penuh. Woolard juga merupakan co-organizer pendiri Art.coop yang hadir untuk menumbuhkan gerakan Ekonomi Solidaritas dengan memusatkan kerja perubahan sistem yang dipimpin oleh seniman.

Artikel Lainnya