NASIONAL, mediakita.co – Masyarakat di Pulau Jawa nampaknya harus bersiap melakukan mitigasi bencana. Hal ini didapat setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan penelitian terkait kemungkinan gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Selasa (14/9/2021).
Menurut penjelasan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, potensi itu muncul setelah adanya pergerakan lempeng tektonik. Di pesisir selatan Pulau Jawa sendiri terdapat dua lempeng tektonik, yaitu Indo-Australia dan Eurasia.
“Berdasarkan hasil penelitian kami, wilayah Pantai Kabupaten Pacitan memiliki potensi tsunami setinggi 28 meter dengan estimasi waktu tiba sekitar 29 menit. Tinggi genangan di darat berkisar antara 15-16 meter dengan potensi jarak genangan mencapai 4-6 kilometer dari bibir pantai,” terangnya.
Lempeng Indo-Australia ialah nama untuk 2 (dua) lempeng tektonik yang termasuk Benua Australia dan samudra di sekelilingnya . Sedangkan Lempeng Eurasia adalah adalah lempeng tektonik terbesar ketiga yang berada di daerah daratan yang terdiri dari Benua Eropa hingga Benua Asia.
Ia juga telah mengingatkan agar pemerintah daerah (pemda) dan instansi lain bersiap jika prediksi tersebut benar adanya. Dirinya bahkan sudah berkoordinasi dengan Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
“Saya sudah berkunjung langsung ke Pacitan bersama Bu Risma, memastikan agar masyarakat siap siaga jika kemungkinan terburuk itu terjadi,” ungkapnya.
Dwikorita menambahkan, apa yang disampaikan oleh BMKG masih sebatas prediksi. Namun, dirinya merekomendasikan agar pemda menyiapkan jalur-jalur evakuasi jika bencana berlangsung.
“Pemda harus sesegera mungkin menyiapkan tempat evakuasi bagi warga dan jalur evakuasi segera dibentuk. Walaupun masih sebatas prediksi tapi semua harus waspada” tutup Dwikorita.
Oleh : Arief Syaefudin