NASIONAL, Mediakita.co,- Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumut, Jumat (05/03/2021), memilih Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Ketua Umum baru, menggantikan AHY. Penetapan Moeldoko, disambut pekikan “Moledoko Presiden” oleh peserta KLB.
Dari luar ring KLB, Pendukung Partai Demokrat versi AHY meradang. Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat AHY, menyayangkan sikap Moeldoko yang mau menerima posisi itu.
“Sangat disayangkan sekali, beliau begitu bangga, begitu bahagia, begitu senangnya bisa terpilih, mengaku terpilih mendapatkan amanah di KLB yang jelas-jelas inkonstitusional dan ilegal, di mana ini tidak sesuai dengan AD/ART partai politik kami,” ungkap Herzaky seprti dikutip detik.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa KLB tersebut ilegal dan peserta yang hadir juga bukan sebagai pemilik suara yang sah.
Kegeraman Partai Demokrat versi AHY dapat dipahami, karena mereka tengah menyiapkan AHY sebagai calon presiden di 2024. Bahkan popularitasnya semakin melejit, sejak isu kudeta partai ramai dibicarakan media.
Naiknya popularitas AHY disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Demokrat versi AHY Tomi Satryatomo. Awal bulan lalu (Februari), Tomi mengatakan dalam sebuah forum, seperti dikutip Wartakota, bahwa riset yang mereka lakukan menggunakan social network analysis menunjukan kenaikan itu.