PEMALANG, mediakita.co- Sampai hari ini, tidak ada yang tahu pasti asal muasal Sumpah Nginum Banyu Taman (minum air taman). Namun, bagi sebagian masyarakat Kota Pemalang, Taman, Petarukan dan sekitarnya, tradisi sumpah ini masih dianggap sebagai sumpah paling menakutkan. Benih keyakinan ini telah mengakar dalam peradaban proses penyelesaian perselisihan atau peradilan adat yang mungkin tak perlu alat bukti.
Sumpah Nginum Banyu Taman dikenal sebagai salah satu upaya pembuktian dalam perkara-perkara yang tidak masuk dalam peradilan formal. Berbekal sangkaan dalam satu perselisihan atau perkara, minimnya alat bukti, dan sederhananya sistem peradilan informal, Sumpah Nginum Banyu Taman menjadi alat pemutus sengketa atau perkara yang paling ampuh.
Menurut Mugiono (56), pemerhati budaya dari Desa Beji menjelaskan bahwa Sumpah Banyu Taman hingga saat ini masih digunakan oleh sebagian warga. ” Biasanya, sumpah ini dilakukan untuk membuktikan suatu perkara yang tidak ada atau tidak ditemukan serta mungkin sulit untuk mencari alat bukti maupun saksi,” jelanya.
Menurutnya, Sumpah Nginum Banyu Taman ini oleh sebagian masyarakat Pemalang yang meyakini memiliki efek gaib yang menakutkan. Oleh karenanya, sumpah ini biasanya hanya dilakukan setelah diawali dengan beberapa pendekatan. Setelah mengalami kebuntuan, baru menggunakan Sumpah Nginum Banyu Taman.
Hal yang sama disampaikan oleh Muji (69), warga RT 01/08, Desa Bojongbata yang dilingkungannya di tuakan. Dijelaskannya, bagi yang meyakininya, Sumpah Nginum Banyu Taman merupakan sumpah yang paling dijunjung tinggi. Barena Banyu Taman yang di minum ini bukan sembarang air.
” Banyu Taman yang dimaksud dalam sumpah ini, adalah banyu dari Blumbang (Kolam) di Desa Taman yang di yakini memiliki kekuatan gaib. Jadi siapapun yang minum air dari blumbang ini, misalnya seseorang dituduh mencuri tapi mungkir ( tidak mengakui ), maka kalau benar-benar tidak mengambil atau mencurinya ya tidak apa-apa,” kisahnya.
Sebaliknya, menurut lelaki yang juga dikenal punya kelebihan indera ke enam, tetapi sebaliknya jika sebenarnya dia mencuri atau mengambilnya, maka dalam waktu yang tidak lama perutnya akan menjadi busung (bengkak).
Selain itu, masih kata Muji, diyakini pula Banyu Taman ini jika disiramkan didepan pintu rumah, bila seseorang melangkahinya, padahal ia melakukan kesalahan tapi tidak mengakui, maka akan terjadi suatu petaka yang bakal menimpanya.
Oleh : Fatah H