PEMALANG, mediakita.co- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang mengadakan pagelaran wayang kulit di halaman pendopo. Gelaran wayang kulit, mengambil judul ‘Parikesit Jumeneng Noto.’
Judul wayangan ini, dipilih langsung oleh Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat.
“Betul, kalau panitianya dari kami, diskominfo (dinas komunikasi dan informatika). Untuk judul, langsung beliau (Plt Bupati Pemalang) yang milih,” ujar Plt Kepala Diskominfo Pemalang, Joko Ngatmo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun mediakita.co, wayang dengan judul ‘Parikesit Jumeneng Noto’ merupakan kisah yang menggambarkan seorang ksatria yang diberikan kekuasaan pasca peperangan. Parikesit sendiri adalah cucu dari Arjuna.
Menurut penuturan Wardoyo, penggemar wayang asal Desa Kandang, Kecamatan Comal, judul ‘Parikesit Jumeneng Noto’ adalah gambaran Kabupaten Pemalang saat ini.
“Judul itu (Parikesit Jumeneng Noto) menggambarkan setelah adanya kekacuan pasca perang Baratayuda. Dan situasi ini pula yang terjadi di Pemalang saat ini,” ujar pria yang juga menjadi politisi Partai Gerindra ini.
Sosok Parikesit, kata Wardoyo, dapat diharapkan dari pemimpin Pemalang saat ini.
“Parikesit itu diterima semua pihak. Parikesit adalah sosok yang jujur dan adil, harapannya pemimpin Pemalang dapat meneladinya,” kata dia.
Selain itu, dapat juga membenahi kondisi Pemalang yang sedang kacau balau.
“Saya juga punya harapan, kalau pemimpin kita dapat membenahi kondisi yang sedang kacau balau,” tutupnya.
Pagelaran wayang kulit ini, akan dilangsung pada malam ini, Jumat (25/8/2023) dengan dalang Ki Sigit Wardoyo.
Oleh: Arief Syaefudin