ANTERO, mediakita.co- Setelah Mukidi, saat ini fenomena “Om Telolet Om” sedang in bahkan seibarat wabah yang merasuk disemua sendi kehidupan. Di Dunia maya, frasa ini menjadi trending topik diberbagai media sosial.
Bermula dari kerumunan anak-anak Jawa Tengah yang bermain saat sore hari di pinggir jalan dengan isyarat tangan sambil berteriak “Om Telolet Om” hingga dengan menggunakan tulisan diatas kertas yang ditunjukan ke supir bus yang lewat, kini bahkan berhasil menjadi fenomena dunia.
Betapa tidak, fenomena “om telolet om” yang berasal dari suara klakson bus-bus di jawa, hari ini sudah menjadi thema obrolan berbagai lapisan usia dan masyarakat hingga menarik perhatian netizen luar negeri.
Di dalam negeri, om telolet om sedang hangat-hangatnya, semua golongan usia dan status sosial sedang mewabah bahkan sudah memasuki ruang politik. Dua kandidat Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan dan Ahok juga telah menggunakan kalimat ini dalam sebuah kesempatan aktifitas politiknya.
Di sebuah seword.com, Ahok nampak sedang memegang kertas bertuliskan om telolet om. Ia menyebut, om telolet om sebagai kreatifitas anak yang bagus. “Ya itu bagus dong. Artinya, anak-anak ini kreatif. Liburan sekolah datang ke terminal, om, om, telolet om,” kata cagub DKI petahana itu.
Tak hanya di Indonesia, beberapa selebritis dunia juga sudah kena visrus omo telolet om. Sebut saja misalnya sang jagoan MotoGP 2016, Marc Marquez, yang sudah kena dan ikutan ber telolet di media sosial. Melalui akun Twitter pribadinya, ia menuliskan ‘Om Telolet Om’ diserta dengan tanda pagar Indonesia.
Selain dia, pelantun lagu “Dessert”, Dawin yang berduet dengan Silento misalnya, melalui akun Twitternya ia berniat menjadikannya sebagai judul lagunya. Ia mengatakan “ I think OM TELOLET OM should be the name of my next song,” cicit dia Rabu (21/12).
Wooow…Indonesia memang kaya dengan kreatifitas bermuatan lokal yang mendunia. Lihat saja, tanda pagar #telolet hari kemarin, Rabu (21/12), meduduki peringkat pertama Trending Topic di wilayah Indonesia.
Terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut mengomentari fenomena ‘om telolet om’ yang tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Ia menghargai masyarakat memulai satu kegemaran tertentu.
“Tapi, kegemaran itu harus dilihat secara lengkap. Apakah kegemaran itu ada manfaatnya, apakah kegemaran itu membahayakan orang,” kata Budi, saat dihubungi wartawan, Rabu (21/12).
Oleh : Fatkhurojak AS