Solo, mediakita.co – Batik adalah warisan dunia bukan benda dari Indonesia, karena itu Presiden Indonesia Joko Widodo menginginkan agar terus dilestarikan. Salah satu caranya dengan menjadikannya muatan lokal di sekolah – sekolah. Presiden menginginkan agar setiap siswa diajari membatik.
Hal ini diungkapkan Presiden Joko Widodo dalam puncak perayaan Hari Batik Nasional di Pura Mangkunegaran Kota Solo (2/09/2019).
Presiden yang tampil gagah dengan Batik berucap, ‘Saya senang tadi lihat anak – anak SMP, SMA dan SMK diajari muatan local membatik. Saya berkata kepada salah satu SMK, seminggu tiga kali saya kira sudah cukup asal komitmen itu kita pegang terus’.
Hal ini diungkapkan Joko Widodo agar Batik dan Filosofinya diketahui oleh anak – anak Indonesia sejak dini.
‘Menjadikan batik sebagai muatan lokal di sekolah – sekolah bertujuan agar anak – anak sejak kecil mengenal batik dan filosofinya. Kita memiliki ribuan batik yang satu persatu memang harus dikenalkan kepada anak – anak muda terutama’ ungkap Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah yang mendampingi Presiden Joko Widodo dalam momentum tersebut mengaku setuju dengan keinginan Presiden tersebut.
‘Tidak harus SMK, mereka yang minat, bisa SMA, SD juga boleh. Karena talenta itu perlu didorong terus menerus. Dengen demikian kita tidak hanya ngguru uri (melestarikan) tetapi juga mengembangkan’ Kata Pria yang akrab disapa Mas Ganjar tersebut.
Meski demikian Mas Ganjar masih menyayangkan karena masih banyak sekolah yang belum melakukan hal tersebut dengan menjadikan Batik sebagai muatan lokal.
Puncak Peringatan Hari Batik Nasional 2 Oktober 2019 di Solo itu dimeriahkan dengan parade budaya seperti tari – tarian dengan fashion semua bernuansa batik. Selain itu ada membatik massal yang juga diikuti Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Penulis: Piter Randan B/mediakita.co