Heboh! Buzzer dan Polisi Ada di Balik Pusaran Whatsapp STM yang Viral?

Grup Whatsapp STM (Sumber foto: Tribunjateng.com)

Nasional, mediakita.co – Di dunia maya heboh diperbincangkan netizen tentang Buzzer dan Polisi ada di balik Whatsapp STM yang ramai diperbincangkan publik. Di twitter misalnya jadi trending hastag , ‘Pusaran Grup Whatsapp STM.

Kehebohan ini sepertinya dipicu oleh tulisan yang diterbitkan oleh tirto.id dengan judul, ‘Buzzer dan Polisi dalam Pusaran Grup Whatsapp STM’

Selengkapnya dapat dibaca di https://amp.tirto.id/buzzer-dan-polisi-dalam-pusaran-grup-whatsapp-stm-ei58?__twitter_impression=true

Berdasarkan artikel tersebut tirto.id melaporkan bahwa anggota – anggota grup dari screen shoot Whatsapp yang ramai di media adalah anggota Buzzer dan Polisi. Hal ini menurut tirto.id terbukti dari nama – nama pemiliki nomor itu adalah anggota polisi.

Tirto.id berkesimpulan demikian berdasarkan penelusurannya tentang nomor – nomor itu menggunakan aplikasi ‘True Caller’.

Bacaan Lainnya

Berikut hasil penelusuran tirto.id berdasarkan artikel tersebut.

‘Untuk menguji cuitan netizen itu, Tirto menggunakan dua aplikasi untuk mengecek nomor-nomor tersebut. Dua aplikasi yang dipakai adalah True Caller dan getcontact. Cara kerja aplikasi itu adalah mengumpulkan nomor telepon berdasarkan nama yang disimpan para pengguna aplikasi. Hasil pengecekan dari dua aplikasi itu sebagai berikut :

Nomor hanphone 081310499xxx diuji dengan True Caller muncul nama “Let Ilham Agis Polda Metro”. Di aplikasi Getcontact muncul dengan nama “Bang Agis Rena Polda”. Nomor tersebut menjadi anggota grup “Anak STM Kimak Bacot”. Dalam grup itu nomor itu sempat mengirimkan pesan, “Woy pada di mana gua naek gojek uangnya kurang ni.” Saat Tirto menghubungi, nomor tersebut tidak aktif.

Nomor 087840438xxx, dalam True Caller bernama “Bripda Eggy Septiadi”. Di aplikasi Getcontact bernama “Bripda Egi Pusdokkes Ops”, “39 Eggy Dokkes Mabes Polri” dan “Egy S”. Dalam percakapan itu, Eggy mengatakan “apalagi gua, keringet semua sampai basah ke kancut”.

Nomor 087887087xxx dalam aplikasi True Caller nomor tersebut bernama “isilop lagi nyamar jadi anak STM” namun dalam aplikasi Getcontact bernama “Daylen”.  Dalam percakapan di grup STM tersebut nomor ini menggunakan nama “Dell Kur” dan sempat mengirim pesan, “Ngambil duitnya di mana bangsat? katanya mau dibagiin.”

Menariknya, dalam grup G30S STM Allbase ada yang bernama Raski Dwi dengan foto profil pada pukul 23.31 (30 September). Nama tersebut keluar setelah mencantumkan nomor 081314991xxx. Dalam aplikasi Getcontact orang-orang menyimpan nomor tersebut dengan nama “Mbs Raski Dwi Propam” dan “Dtn Raski Divpropam”.

Dalam grup tersebut, ia mengatakan “Duit mane nih kampret aus”. Namun saat Tirto mencoba mengecek lagi hari ini menggunakan Getcontact, foto profilnya dihapus dan menambahkan nama “Raski” dan “Rasky”’

Tirto.id juga menguatkan penelusurannya dengan melampirkan hasil percakapan tim Merdeka.com dengan salah satu nomor di grup whatsaap tersebut.

Tirto.id menulis, ‘Sementara itu, tim Merdeka.com semalam berhasil menghubungi salah satu nomor yang masuk dalam grup whatsapp mengatasnamakan anak STM. Ketika disebut namanya, dia langsung menjawab “Siap”. Kami mencoba menanyakan situasi di DPR karena sejak sore demonstran berkumpul dan terjadi bentrok sampai dengan malam.  Saat disebut berdinas di salah satu kantor polisi Jakarta, pria itu membenarkan. Lantas, dia bertanya balik, ‘izin, ini dengan siapa?’. Setelah tahu dihubungi jurnalis, dia menjawab. “Saya tidak bisa kasih keterangan, silakan dengan yang lain.” Telepon pun selesai’.

Ternyata Salah Satu Anggota Whatsapp STM Tersebut adalah Mantan Sekretaris Pribadi Petinggi Polri.

Selain melalui aplikasi, Tirto juga mencocokkan sejumlah nomor yang ada di grup STM itu. Salah satu yang mencurigakan adalah nomor Kartu Halo 08111002xxx. Tirto mengecek melalui aplikasi pembayaran tagihan kartu halo dan terkonfirmasi nomor terdaftar atas nama Bambang Siregar dengan tagihan pada bulan Oktober 2019 sebesar Rp 4,8 juta.

Berdasarkan data lain yang didapat Tirto, nomor tersebut adalah milik Bambang Haryanto Siregar, mantan sekretaris pribadi Komjen Pol Arief Sulistyanto. Nomor tersebut tercatat dalam dokumen petinggi polri tahun 2013. Saat itu Arief masih menjabat sebagai Dirtipideksus Bareskrim Polri.

Bambang juga tercatat pernah menjadi saksi ahli kasus berita hoax percakapan Kapolri Drs. Tito Karnavian dengan Kapolda Jawa Barat Irjen Charlian soal Bom Panci di Pengadilan Negeri Bengkalis pada Mei 2017. Saat itu Bambang sebagai saksi ahli dari Tim Cyber Mabes Polri.

Rekam jejak Bambang juga terlihat dalam kasus koruptor Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat pada tahun 2011. Saat itu, Bambang bertugas menyedot data dari ponsel milik Nazaruddin.

Jejak digital Bambang juga tercatat dalam website jual beli mobil garasi.id. Dalam laman itu Bambang menjual mobil Chevrolet Captiva dan meninggalkan nomor telponnya di sana. Tirto menghubungi nomor Bambang namun tidak aktif.

Dalam aplikasi Getcontact nomor Bambang itu tercatat diberi nama “Bambang Siregar Cyber”, “Bambang Siregar Siber”, “Bambang Siregar Cyber Mabes” dan “Siregar Cyber Mabes Polri”. Nama-nama tersebut sesuai dengan identitas Bambang Haryanto Siregar.

Artikel ini dikutip sepenuhnya dari https://amp.tirto.id/buzzer-dan-polisi-dalam-pusaran-grup-whatsapp-stm-ei58?__twitter_impression=true

(prb/mediakita.co)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.