ajibpol
PERISTIWA

Ini Misteri Baju Banser Dibalik Kebakaran Rumah Warga Di Clekatakan Pemalang

PEMALANG, mediakita.co– Kebakaran 6 rumah milik warga Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 31/10/2019, hingga kini masih menjadi perbincangan. Pasalnya, kebakaran itu menyisahkan satu peristiwa yang dianggap janggal.

Informasi warga setempat menyebut ada kejanggalan di balik peristiwa kebakaran itu. Bahkan warga net menyebutnya sebagai kejadian misterius.

Seperti diketahui, kebakaran itu menyebabkan semua isi rumah korban ludes terbakar. Namun belakangan diketahui, di balik barang-barang yang terbakar ternyata ditemukan satu baju yang masih utuh. Baju seragam Banser milik Khasani. Baju itu ditemukan di balik abu dan arang barang-barang yang terbakar dan berserak.

Menurut Camat Pulosari Ahmady, saksi bersama warga setempat dikagetkan oleh peristiwa temuan baju Banser tersebut. Dia bersama warga menemukan satu helai baju Banser dibalik abu dalam kondisi hampir utuh.

Camat Pulosari
Camat pulosari

” Ya, ada baju Banser. Padahal kalau dipikir secara logika seharusnya baju tersebut terbakar habis dan menjadi debu,” jelasnya kepada mediakita.co.

Ahmady Camat Pulosari mengatakan agar husnudzon saja. ”Barangkali Allah sedang menunjukan dan membuktikan bahwa Banser dan segala sesuatu yang berkaitan dengan NU itu sesuatu yang diridhoi oleh Allah dan juga akan mendapat perlindunganNya”.

Baca Juga :  Keren, Objek Desa Wisata Gunung Kukusan Di Pemalang Seperti Di Alam Khayal

Semoga kita semua semakin yakin dan mantap menjadi warga NU,” pungkas Ahmady Camat Pulosari.

“Dugaan sementara dari rumah Bapak Muksori yang keadaan rumah masih menggunakan papan dan angin terlalu besar sehingga api cepat menyebar kerumah sekitar ,” kata Camat Pulosari Ahmady, yang dihubungi lewat telepon selulernya kepada mediakita.co

“Setelah rumah bapak Muksori habis, hembusan angin mendorong api kerumah Bapak Kasani dan api cepet menjalar dan menghabiskan rumah Bapak Kasani”, ujarnya.

Dalam proses pemadaman kebakaran tersebut, Masyarakat secara swadaya karena kondisi angin semakin kencang dan api semakin besar, dan menjalar kerumah Bapak Nur Salim dan bapak Saefudi, lanjutnya.

Dalam proses pemadaman api dan menghindari menyebarnya api tersebut, rumah Bapak Saeful Mu’min menjadi satu akses yang digunakan untuk melakukan pemadaman api. Sehingga terjadi kerusakan ringan karena bagian rumah yang berhubungan langsung rumah Bapak Kasani.

Ikut tersambar juga rumah Bapak Ghozali karena berdekatan dengan rumah Bapak Maksori, sehingga rumah Ghozali tersebut mengalami kerusakan ringan’ ringkasnya.

Baca Juga :  Museum Tumurun Destinasi Baru di Kota Solo

Keenam rumah tersebut, diperkirakan mengalami kerugian kurang lebih sekitar Rp 475.000.000.

Editor : Teguh Santoso

Artikel Lainnya