ajibpol
PERISTIWA

Aksi Lempar Baju Dinas, Tutup Mulut dan Tangis di Kantor DPRD Pemalang

PEMALANG, mediakita.coPerwakilan guru honorer sekolah dasar (SD) se-kabupaten, melakukan aksi lempar baju dinas dan tutup mulut dengan masker diakhiri tangis saat menyanyikan lagu ‘Syukur’.

Dilakukan oleh 110 orang perwakilan guru honorer di depan anggota dan Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pemalang, Jawa Tengah. Senin siang 2-12-2019.

Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan para guru honorer SD di seluruh Pemalang yang sudah melayangkan tuntutan di waktu-waktu sebelumnya. Demikian kata Kr (37) peserta aksi yang tak mau disebut nama dan alamatnya.

Tuntutanya sederhana, pertama, agar diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagi yang mengabdi lebih dari lima tahun. Kedua, mendapat Upah Minimal Kabupaten (UMK) sebesar Rp 1,6 juta bagi yang belum PNS, lanjut Kr sebelum meninggalkan ruang DPRD.

Menurut Nuryani (50) selaku Ketua Komisi D DPRD Pemalang. Kami sedang menyusun regulasinya agar anggaran untuk kesejahteraan memiliki payung hukum. “Sampai hari ini (red-2/12/2019) guru honorer hanya mendapat hibah dari Bantuan Operasi Sekolah (BOS) per bulan di sekolah masing-masing,” katanya di Kantor DPRD Pemalang.

Baca Juga :  Kapolsek Randudongkal Memeperkenalkan Diri sekaligus Mohon Didukung Pada Instansi Terkait Dan Masyarakat, Bersama Menjaga Kamtibmas

Sebelum 110 orang perwakilan guru honorer meninggalkan ruang Kantor DPRD Pemalang. Bersama-sama menyanyikan lagu ‘Syukur’, bahkan tujuh guru wanita menangis sampai lagu selesai. Pada pukul 10.10 WIB tiba-tiba ruangan jadi hening kecuali isak tangis yang tertahan beberapa menit.

PENULIS: Kustajianto

Artikel Lainnya