Semarang, mediakita.co – Beberapa waktu yang lalu Pemerintah Kota Semarang berhasil menutup beberapa Lokalisasi Prostitusi di Kota Semarang. Masyarakat memberi apresiasi kepada Pemerintah Kota Semarang karena berhasil menutup lokalisasi – lokalisasi tersebut dengan aman dan manusiawi.
Pemerintah Kota Semarang ketika itu menjanjikan para Pekerja Seks Komersial (PSK) mendapat kompensasi pelatihan keterampilan dan memberi bantuan uang setiap PSK sebesar 6 juta rupiah. Sementara mereka yang ingin pulang ke kampung halaman difasilitasi hingga tiba dengan baik.
Namun setelah beberapa bulan kebijakan itu diambil para PSK belum mendapat bantuan yang dijanjikan oleh Pemerintah Kota Semarang. Tak ayal hal itu memicu para PSK melakukan aksi demo menuntut Pemerintah Kota Semarang memenuhi janjinya.
Menurut Ruli Mawardi sebagai koordinator para PSK tersebut bahwa mereka melakukan protes karena Pemerintah Kota Semarang tidak menepati janjinya. Menurutnya janji pemeintah yang ingin memberikan konpensasi uang sebesar 6 juta tidak sesuai yang dijajikan.
‘Para PSK hanya menerima uang sebesar 2 juta, ada yang tidak menerima padahal mereka memiliki kartu, ungkap Ruli.
Tak hanya itu menurut Ruli ada PSK yang Kartu Bank dan ATM ditahan oleh pihak – pihak tertentu. Karena itu mereka meminta keadilan dan berharap Walikota Semarang memenuhi janjinya.
‘Kami hanya ingin keadilan, sebagaimana yang disepakati antara kami dan Pemerintah Kota Semarang’ harap Ruli. Ruli juga berharap agar Walikota Semarang menindak tegas oknum – oknum yang coba mengambil keuntungan dari derita para PSK. – Prb/mediakita.co