NASIONAL, mediakita.co – Drummer Grup Band Supermen is Dead (SID) Jerinx menuding Media Maintream sebagai penyebar narasi ketakutan. Hal itu diungkapkan pria bertato tersebut setelah berdiskusi dengan Tirta Hudhi (dokter Tirta) seperti yang diungkapkan melalui video di instagramnya https://www.instagram.com/jrxsid/.
Dalam video tersebut ia menuding jurnalisme mainstream media menyebarkan narasi ketakutan dan menakut – nakuti rakyat. Ia pun mengajak semua pihak agar menekan mainstream media agar berhenti menyebar narasi ketakutan dan berhenti menakut – nakuti rakyat.
‘…Dan rangkuman dari percakapan kami yang tertunda ini tapi kami sudah menemukan garis besar, titik temu yang kuat yaitu kita harus bersama – sama; tenaga medis, selebriti, influenser, rakyat, siapa pun pemerintah juga harus sama – sama menekan, mengingatkan mainstream media untuk mengurangi, mengurangi narasi ketakutan mereka, ingatn mereka bahwa jurnalisme itu tugasnya bukan untuk menakut – nakuti rakyat’ jelas Jerinx
Dalam video itu ia juga menyampaikan bahwa percakapannya dengan dokter Tirta soal teori konfirasi tidak berjalan dengan baik. Menurutnya saat dokter Tirta yang berbicara baik – baik saja tetapi begitu dirinya yang mencoba menjelaskan teori konfirasi sinyal langsung terganggu.
‘Wow itu tadi percakapan live intagram saya dengan dokter Tirta atau Cipeng dan seperti kalian lihat ketika Tirta berbicara sinyal baik – baik saja ketika saya mencoba membongkar atau menjelaskan tentang teori konspirasi sinyal langsung hancur. Apakah itu kebetulan kalian sendiri yang putuskan yang jelas kami tak berusaha membuat situasi seperti ini’ tuturnya lagi.
Sebelumnya Jerinx dalam laman instagramnya mempertanyakan banyaknya tenaga medis yang meninggal dalam menangani covid 19.
‘Anyaway ada yang masih ingat pilpres kemarin? Banyak banget petugas TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang wafat. Kira – kira apa sebabnya? Lalu tenaga medis kita yang gugur belakangan ini apakah 100 % karena covid? Semua manusia bisa kan meninggal karena stress dan kelelahan yang teramat sangat’ tulis Jerinx dalam instagramnya.
Tuisan itu memantik tanggapan dari Tirta Hudhi. Relawan berambut pirang tersebut kemudian berkomentar.
‘Gue izin jawab om. Sebelumnya gue respect ama lu. Karena lu orang yang pegang prinsip. Soal teori konspirasi lu, gue nggak nyanggah, nggak nerima juga. Karena hak setiap orang. Tapi khusus ini. Lu berkomentar di luar kapsitas lu. Memang tenaga medis tidak semua 100 persen meninggal karena virus corona. Ada yang kelelahan karena stressor tinggi harus menangani pasien covid’ tulis Tirta
‘Belum PDP di ruang isolasi, dkk. Tapi guru gue sendiri, Prof Iwan, wafat karena covid. Dan tenaga medis lainnya, kok bisa karena covid? Karena kelelahan bro. Kelelahan kenapa? Ngurus pasien PDP dan covid yang dateng terus. Gue sama temen-temen cuma butuh doa bli. Janganlah di bahas lagi-lagi sesuatu yang di luar kapasitas lu. Serius bli. Gue di sini berbicara. Karena ada salah satu followers lu, berkata sangat kejam kepada kaka kelas gue yang barusan meninggal. Karena covid. Gue terbuka buat discuss bli. Suwun’ tulis Tirta lagi.
Saling balas komentar di Instagram tersebut berlanjut kepercakapan live namun tidak berjalan dengan baik karena gangguan jaringan yang disebut Jerinx sebagai kejadian yang tidak biasa yang juga diakui oleh Tirta.
‘Helo guys dikarenakan susahnya signal aku diakhir – akhir selama tiga puluh menit terakhir Blije juga tidak bisa, maksudnya agak sulit bangat untuk hadir dan mungkin next kita akan sambung buat diskusi dengan zoom aja yaya, atau pun google sheet’ tutur Tirta.