WARSAW, Polandia (AP) — Bom dari pasukan militer Rusia kini makin dekat ke pusat ibu kota Ukraina. Pengeboman in terjdi ketika pemimpin dari tiga negara anggota NATO berencana berkunjung ke ibu kota Ukraina.
Dilansir AP News, pada pada Selasa, 15 Maret 2022, sesaat sebelum fajar dan beberapa jam sebelum para pemimpin dari 3 negara tersebut dijadwalkan di Kyiv, ledakan besar bergemuruh di seluruh kota dari apa yang dikatakan pihak berwenang Ukraina sebagai serangan artileri.
Ketiga pemimpin negara itu antara lain Perdana Menteri Mateusz Morawiecki dari Polandia, Petr Fiala dari Republik Ceko dan Janez Jansa dari Slovenia. Menurutnya, mereka mereka datang ke Ukraina dalam misi Uni Eropa. Namun pejabat dari blok 27 negara bersikeras membatah dan engatakan bahwa ketiganya telah melakukan perjalanan secara mandiri.
Penembakan itu memicu kebakaran besar dan upaya penyelamatan yang panik di sebuah gedung apartemen 15 lantai. Dilaporkan, setidaknya satu orang tewas dan lainnya masih terjebak di dalam. Gelombang kejut dari ledakan itu berakibat pintu masuk ke stasiun kereta bawah tanah di pusat kota rusak.
Stasiun kereta bawah tanah ini telah digunakan sebagai tempat perlindungan dari ledakan bom. Otoritas kota setempat men-tweet gambar fasad yang meledak, menurutnya, kereta tidak akan lagi berhenti di stasiun.
Pemimpin Slovenia Janez Jansa itu menyatakan bahwa kunjungannya itu sebagai cara untuk mengirim pesan bahwa Ukraina adalah negara Eropa yang layak diterima suatu hari nanti ke dalam UE.
Menurutnya, perang telah membangunkan orang-orang Eropa dengan gagasan bahwa blok itu mewakili gagasan-gagasan mendasar yang berada di bawah ancaman dan yang dipertahankan Ukraina dengan nyawa mereka.
Meski demikian, pada kenyataannya, perjalanan tiga perdana menteri bekas negara komunis yang kini tergabung dalam Uni Eropa dan NATO itu dilakukan dua minggu setelah Zelenskyy mengajukan permohonan emosional kepada Parlemen Eropa.
“Kami juga berjuang untuk menjadi anggota Eropa yang setara. Saya percaya bahwa hari ini kami menunjukkan kepada semua orang bahwa kami adalah kami,” kata Zelenskyy kepada anggota parlemen Uni Eropa pada Selasa, 1 Maret 2022.
Di Brussel, para pejabat mengatakan mereka telah diberitahu tentang kunjungan itu tetapi menganggapnya sebagai kunjungan yang diambil secara independen ke dalam zona perang.
Seorang pejabat Uni Eropa, yang berbicara secara off the record karena sensitivitas perjalanan mengatakan setelah pertemuan puncak pekan lalu di Versailles, Dewan Eropa diberitahu tentang misi potensial, “tidak ada kesimpulan atau mandat Dewan Eropa seperti itu. ” tetapi atas inisiatifnya.
Eric Mamer, juru bicara Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, membenarkan bahwa dia dan Michel diberitahu tentang kemungkinan kunjungan di sela-sela pertemuan Versailles.
“Terserah semua orang, setiap orang, untuk menentukan saluran mana yang tampaknya paling tepat untuk berkomunikasi dengan Zelenskyy,” kata Mamer.