ajibpol
PEMALANG

Ribuan Anak di Pemalang Tidak Bersekolah

PEMALANG, mediakita.co- Ribuan anak di Kabupaten Pemalang diketahui tidak bersekolah. Anak-anak yang tidak sekolah ini, tersebar di 14 kecamatan, Selasa (13/9/2022).

Berdasarkan data yang ada, sebanyak 1.660 anak dalam keadaan tidak sekolah. Data ini merupakan data terbaru hingga bulan Agustus 2022.

Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon oleh mediakita.co, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Ida Komaria, mengatakan, ada 11 (sebelas) faktor penyebab ATS (Anak Tidak Sekolah).

“Kami telah memetakan, bahwasannya ada sebelas faktor utama yang menjadi penyebab anak-anak ini menjadi tidak sekolah. Salah satunya, yaitu adanya tindakan perundungan (bullying),” kata dia kepada mediakita.co.

Untuk mengatasi permasalahan ATS, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang pun telah menjalankan program ‘Njuh Sekolah Maning’ dengan tujuan anak kembali bersekolah. Pengampu program ini, yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Klasifikasi ATS ada tiga macam, antara lain tidak pernah sekolah, putus sekolah tanpa menyelesaikan jenjang pendidikan dan putus sekolah tanpa melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, berjanji akan serius menangani ribuan anak yang tidak sekolah ini.

Baca Juga :  Vidionya Viral, Penyiksa ART di Bandung Barat Akhirnya jadi Tersangka

“Persoalan ini (ATS) akan kami tangani secara serius. Salah satu faktor IPM Pemalang rendah, ya karena banyaknya ATS ini,” ujarnya.

Ia pun menjelaskan, tentang kondisi pendidikan di Pemalang. Saat ini, masih kekurangan sekolah.

“Lulusan SD di Pemalang itu ada 127 ribu, sedangkan jumlah SMP saat ini, baru dapat menampung 54 ribu. Artinya masih ada 73 ribu siswa dan siswi yang belum terserap,” ucapnya.

Oleh karenanya, Plt Bupati Pemalang mendorong pihak swasta untuk ikut terjun di dunia pendidikan Pemalang.

“Saya minta swasta ikut turun, bisa dengan membangun sekolah. Peluangnya masih besar, karena ada siswa-siswi yang jumlahnya 73 ribu belum tertampung, itu saja baru tingkat SD ke SMP,” pungkasnya.

 

Oleh: Arief Syaefudin

Artikel Lainnya