ajibpol
BANTEN

Pemahaman Tugas Jurnalis, Ratusan Kepala Sekolah Ikuti Literasi Media

TANGERANG, mediakita.co – Ratusan Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Khusus (SKH) baik Negeri dan Swasta se Kabupaten Tangerang, mengikuti kegiatan Lietarsi Media yang digelar Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Tangerang, di Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Selasa (13/9/22).

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang yang bekerjasama dengan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Tangerang.

Ketua PWI Kabupaten Tangerang, Sangki Wahyudin mengatakan, tugas dan fungsi pers adalah menyampaikan informasi kepada publik, edukasi, hiburan, kontrol sosial dan juga terdapat fungsi ekonomi.

Dalam menyampaikan informasi, lanjut Sangki, pers dituntut untuk menyampaikan berita yang berimbang dan tidak mencapur adukan fakta dengan opini.

“Dalam kontrol sosial, pers dituntut untuk bekerja secara profesional dan menyajikan berita yang berimbang, pers juga bisa berfungsi sebagai lembaga ekonomi,” jelas Sangki, Selasa (13/9/22).

Sangki menyatakan, bahwa para guru dan Kepala sekolah SMA, SMK dan SKH di Kabupaten Tangerang diberikan pemahaman literasi media soal penanangan sengketa pers.

Selain itu, juga para guru dan kepala sekolah diberikan pemahaman tentang dunia jurnalistik.

“Mengapa kita berikan pemahaman seperti ini memang dewasa ini terjadi banyak sekali informasi dan banyak juga oknum-oknum yang mengaku wartawan tetapi yang bersangkutan tidak punya kompotensi bahwa mereka adalah wartawan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Resmi! Puluhan Guru, Dilantik Jadi Kepala Sekolah SMP

“Kami berikan penjelasan bagaimana kemudian ketika ada persoalan-persoalan tentang pers, bagaimana ranah itu kemudian bisa sampai ke dewan pers terkait sengketa pers,” sambungnya.

Kata Sangki, dalam kegiatan literasi media tersebut turut bekerjasama dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten dan Kampus UMN. Selain itu juga menghadirkan sejumlah narasumber dari Akademisi UMN, Kejaksaan dan Eks Direktur Antara.

Menurutnya, upaya penanangan sengketa pers tersebut perlu diketahui oleh para Humas atau guru dan Kepala sekolah di tingkat SMA.

“Ini penting bagaimana kemudian mereka juga sadar bahwa ada oknum-oknum diantara kami wartawan yang memang tidak bisa mempertanggungjawabkan karya-karya jurnalistiknya, kami berikan pemahaman tentang dasar-dasar jurnalistik dan soal sengketa,” jelasnya.

“Harapannya tentu akan bisa membawa sebuah kecerahan informasi tentang oknum-oknum wartawan yang bisa diminimalisir di lapangan agar kepala sekolah itu juga tahu tentang hak dan tupoksi, kewajiban sebagai narasumber untuk bertemu dengan wartawan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Muhammad Bayuni mengapresiasi kepada PWI Kabupaten Tangerang terkait literasi media untuk guru dan kepala sekolah.

“Saya menyambut baik kepada PWI Kabupaten Tangerang yang melakukan literasi media untuk memberikan pencerahan dan juga edukasi kepada guru, bagaimana menyikapi ketika ada permasalahan terhadap media,” ucapnya.

Baca Juga :  Banjir di Kronjo Kabupaten Tangerang, Sinergis Komunitas Sosial SeTangerang Raya Turun Aksi Solidaritas

Bayuni mengungkapkan misalnya pada saat datang anggota atau perwakilan dari wartawan ke sekolah yang selama ini kadang sekolah suka merasa risih dan juga kekhawatiran.

Ia juga berharap betul bisa menyelesaikan permasalahan yang ada terlebih berhadapan media.

“Ini diikuti SMA dan SMK serta SKH ya, harapan ke depan bisa mendapatkan pencerahan dan juga informasi yang baru untuk kegiatan-kegiatan seperti ini. Total yang diikuti 100 guru dan kepala sekolah swasta dan negeri,” tuturnya.

Direktur LPPM UMN, Winarno menambahkan, dalam industri media saat ini telah bergeser. Dari media lama beralih ke media baru. Misalnya media lama yakni media cetak berupa koran, majalah, tabloid dan sebagainya. Lalu pada elektronik yakni radio dan televisi.

Namun, saat ini new media atau media baru internet sudah berada dalam genggaman masyarakat. “Sekarang media baru ada di genggaman bapak ibu semua. Sudah mengcover media lama menjadi satu di gadget,” terangnya.

“Dari sinilah kita memandang perlu penyegaran dalam new media dan itu kita abadikan sebagai tower bernama new media tower,” jelasnya. (*/Ist)

Editor : D.Mulyadi

Artikel Lainnya