NASIONAL, mediakita.co- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya mengatakan empat warga di kabupaten tersebut dilaporkan meninggal dunia setelah diguncang gempa berkekuatan 6,4 skala richter (SR).
“Benar saya sudah mendapatkan informasi ada empat warga Pijay (Pidie Jaya) yang meninggal akibat gempa bumi itu dan saya belum tahu identitasnya,” kata Kepala BPBD Pidie Jaya Puteh A Manaf, Rabu.
Seperti di lansir oleh antaranews.com, dijelaskan Puteh, gempa berkekuatan 6,4 SR itu juga merobohkan sejumlah tempat ibadah dan rumah warga, bahkan tidak sedikit warga Pidie Jaya sudah dilarikan ke rumah sakit.
“Masjid, fasilitas umum dan rumah warga juga banyak yang roboh akibat gempa itu, namun saya belum bisa melaporkan jumlah bagunan yang rusak akibat gempa,” katanya lagi.
BMKG Aceh merilis, gempa 6,4 SR itu terjadi pada pukul 05:03 WIB, dengan lokasi 5.19 lintang utara (LU), 96.36 Barat Timur (BT) dan 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, di kedalaman10 kilometer.
Gempa juga kuat dirasakan di Kabuaten Pidie Jaya dan meluas di beberapa wilayah Aceh antaranya, Pidie, Aceh Besar, Sabang, Bireun, Lhokseumawe.
“Usai gempa 6,4 SR sudah terjadi lagi gempa susulan sebanyak empat kali dan dipastikan gempa ini tidak berpotensi terjadinya tsunami, namun masyarakat diimbau mewaspadai terjadinya gempa susulan,” kata Kepala Stasiun BMKG Kota Sabang.
Sementara itu, Relawan Sentra Komunikasi Mitra Polri (Senkom) Aceh, Royan saat dihubungi antaranews.com di Meureudu, Ibukota Pidie Jaya, mengatakan, seorang warga atas nama Wahid meninggal dunia tertimpa bangunan dan para korban saat ini berada di Rumah Sakit Umum Daerah di Meureudu yang berjarak sekitar 160 Km dari Banda Aceh.
Disebutkan bahwa korban yang mengalami luka berat dan ringan itu terpaksa dirawat di luar, karena mereka khawatir gedung akan roboh, mengingat di daerah itu masih terjadi gempa susulan.
Royan yang ikut membantu evakuasi korban menyebutkan, para petugas kesehatan merasa kewalahan karena keterbatasan relawan dan tempat.
Korban yang sebagian anak-anak itu banyak mengalami patah tulang akibat tertimpa bangunan.
Ia berharap tim medis dari berbagai daerah, khususnya yang terdekat agar bisa membantu perawatan korban, karena tenaga paramedis terbatas.
Sementara itu, sejumlah bangunan seperti masjid dan pertokoan, khususnya di Ibukota Pidie Jaya Meureudu roboh.
Getaran gempa yang terjadi pukul 05.03 WIB itu dirasakan hampir di seluruh Aceh, sehingga mengejutkan warga.
Warga Banda Aceh, khususnya yang berada di lokasi bekas tsunami 2004 banyak yang keluar rumah.
Dari pengamatan Antara di Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, masyarakat kawasan pesisir tersebut sempat waswas terjadinya tsunami akibat gempa ini.
Sumber :
antaranews.com