JAMBI, mediakita.co- Sesaji es batu riual pawang hujan di Sirkuit Mandalika tetap membeku. Meskipun sudah beberapa jam diletakan di atas tanah yang digali membentuk lingkaran sebagai tempat sesaji. Rara Istiati Wulandari, pawang hujan ajang MotoGP Mandalika menyebut hal itu sebagai keajaiban.
Rara, perempuan dan pawang hujan yang kelahiran Papua itu menyatakan, sesaji es batu yang tak juga cair ditengah teriknya matahari itu terjadi atas kekuatan do’a. Menurutnya, kekuatan doa itu disebutnya sebagai kearifan lokal.
“Lumayan lama, dari tadi pagilah. Nah itulah kekuatan do’a dan ini kearifan lokal. Indonesia di jaman dulu pun dikenal kesaktiannya orang-orangnya,” terangnya.
Rara menerangkan hal itu sambil menunjukan dua tanah yang digali membentuk lingkaran. Satu tanah berisi sesajen dan air. Tanah lainnya yang juga digali berbentuk lingkaran, diletakan beberapa balok es batu. Menurutnya, dua tanah yang digali Itu sebagai tempat ritual khusus untuk memanggil hujan.
Nampak dengan jelas ada dupa besar yang sudah sudah disulut. Satu dupa berada di dalam tenda. Satunya lagi di sulut persis di depan tenda.
Sementara, dua di galian tanah nampak masih basah karena disiram air dan sejumlah sesajen, terdapat dupa kecil yang juga telah dinyalakan. Disebuah tenda putih, Rara melakukan ritual sejak pukul lima pagi. Tenda itu letaknya tak jauh dari pintu masuk utama Sirkuit Mandalika.
“Saya bisa menggerakan awan dan lembab. Hari ini, supaya pembalap nyaman itu diminta sedikit gerimis, jadi tadi pagi kan kita sudah hujan, tetapi tdk boleh hujan terlalu,” jelas Rara.
Rara menyatakan hal itu atas permintaan Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi. Menurutnya, para pembalap penginnya yang suam-suam kuku.
” Mereka orang tidak tahu bahwa memang permintaannya ya hujan agar tidak panas. Kalau panggil Hujan, disini harus ada es batu. Jadi ini tadi dikasih es batu. Nah ini ada dibikin kolam, ada airnya dan ada sesajennya,” ujarnya.
Seperti telah diketahui, para pembalap MotoGP sempat mengeluhkan panasnya suhu udara di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Keluhan itu disampaikan ketika para pembalap menjalani sesi latihan bebas pertama, Jumat (18/03/2022).
Saat itu, dipagi menjelang latihan bebas digelar, tepatnya pada pukul 07.30 WIT, tiba-tiba turun hujan dan mengguyur seluruh kawasan Mandalika. Termasuk area sirkuit yang menjadi lokasi balapan MotoGP.
Beruntung, menjelang acara dimulai, sekitar pukul delapan pagi, hujan reda dan matahari dilangit sirkuit terlihat merona. Satu jam berikutnya, sesi latihan bebas pertama atau FP1 Asian Talent Cup dapat dimulai bisa digelar tepat waktu.