Ketum Seknas Jokowi Jateng: Berpolitik yang Mendidik Rakyat

Bambang Mugiarto Ketua Umum Seknas Jokowi Jawa Tengah
Bambang Mugiarto Ketua Umum Seknas Jokowi Jawa Tengah

SEMARANG, mediakita.co- Mencari – cari kesalahan, mempersoalkan hal – hal kecil, saling lapor hingga ‘menggoreng’ isu – isu SARA menjadi ciri politik Indonesia akhir – akhir ini. Strategi ini sepertinya masih diyakini sangat efektif untuk memotong langkah para calon kompetitor. Kesuksesan strategi ini dalam Pilgub DKI Jakarta dicoba untuk dipakai di Jawa Tengah.

Menggelindingnya isu penghinaan agama dari puisi yang dibacakan Ganjar adalah bukti pencobaan penggunaan isu SARA untuk politik di Jawa Tengah. Dari puisi berjudul, “Kau ini bagaimana dan aku harus bagaimana’ karya Gus Mus yang dibaca Ganjar pada sebuah acara televisi berujung ancaman pelaporan oleh FUIB ke pihak Kepolisian. Beruntung ‘bola api’, isu SARA puisi yang dibacakan Ganjar Pranowo itu tidak menggelinding terlalu jauh membakar emosi banyak orang.
Pihak Ganjar cepat mengambil langkah tegas dengan melaporkan pihak yang mencoba menggunakan strategi politik ‘kanibal’ tersebut ke pihak kepolisian.

Hasilnya, dalam waktu yang singkat pelaku mengajukan permohonan maafnya dan mengakui kekeliruan yang dilakukannya. Meski demikian permohonan maaf pelaku tak lantas mengurungkan niat pihak Ganjar untuk mencabut laporannya. ‘Ini murni ranah hukum jadi prosesnya harus jalan terus’ ungkap Tim Penasehat Hukum Ganjar Pranowo.

Bambang Mugiarto, Ketua Umum Seknas Jokowi Jawa Tengah menanggapi maraknya isu SARA dalam politik akhir – akhir ini menyatakan bahwa kita berharap isu – isu primordial tak mewarnai dunia politik di negeri ini, dan para politisi seharusnya berpolitik mendidik rakyat, bukan menganggap rakyat masih bodoh untuk dikelabui dengan isu – isu murahan.

Bambang berharap agar masyarakat Jawa Tengah tak terpengaruh dengan isu – isu SARA dalam memilih pemimpinnya. Bersih, profesional, transparan serta berpihak pada kepentingan rakyat seharusnya menjadi syarat mutlak memilih para calon pemimpin.

Bacaan Lainnya

Terpisah, Ganjar Pranowo Calon Gubernur Jawa Tengah mengatakan, ‘Pengalaman penggunaan isu – isu SARA dari pilkada – pilkada sebelumnya seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi kita.
“Isu – isu SARA hanya mengobok – obok emosi kita dan membuat kohesi masyarakat menjadi terbelah. Isu SARA hanya akan menarik kita mundur ke belakang bukan maju ke depan”, lanjutnya.

Seperti diketahui Ganjar Pranowo maju bersama Taj Yasin Maemun sebagai calon incumbent akan bersaing dengan Sudirman Said yang berpasangan dengan Ida Fausiah untuk memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah lima tahun mendatang.

Oleh: Piter Randan Bua

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.