Beda Pandangan Luhut Vs WHO: Apakah Covid-19 Tidak Bisa Bertahan Di Cuaca Indonesia?

Foro Ilustrasi

Nasional, Mediakita.co,- Media kembali menyorot ucapan Mekomarves Luhut Panjaitan, kali ini soal ucapannya yang menyebut Covid-19 tidak cocok hidup di cuaca panas Indonesia, Kamis (2/4/2020).

“Dari hasil modelling kita yang ada, cuaca Indonesia, ekuator ini yang panas dan juga humidity tinggi itu untuk Covid-19 ini nggak kuat,” ungkap Luhut seperti dikutip detiknews.

Walau demikian, Luhut meminta masyarakat tidak menganggap enteng virus tersebut. Pencegahan harus dilakukan dengan disiplin menjaga jarak.

Berbeda dengan pandangan Luhut, Badan Kesehatan Dunia WHO mengklaim bahwa penyebaran Covid-19 tidak memandang cuaca.

Di sisi lain, berdasarkan penelitian dari Universitas Beihang dan Universitas Tsinghua, menyebut naiknya temperatur suhu dan kelembaban mampu memperlambat penyebaran Covid-19. Demikian seperti dilansir Dailymail.

Bacaan Lainnya

Data yang digunakan kedua universitas tersebut berasal dari 100 kota di Cina, dimana terdapat 40 atau lebih kasus Covid-19, di rentang waktu 21-23 Januari 2020.

Penghitungan tim yang dipadukan kenaikan temperatur dan kelembaban dengan kenaikan menunjukan hal itu.

“Saat awal-awal pandemi, negara dengan temperatur dan kelembaban rendah (seperti Iran dan Korea Selatan) terlihat lebih parah, ketimbang negara yang lebih hangat dan lembab (Singapura dan Malaysia),” ungkap peneliti. (sf/Mediakita.co).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.