ajibpol
NASIONALPERISTIWA

Belum Melambat, Update Jumlah Kasus Covid-19 Jadi 2.491 Orang : Sri Mulyani Sebut Mei Tembus 95 ribu orang, Terkait PSBB, Terawan Minta Anis Lengkapi Data Ini

NASIONAL, mediakita.co- Pemerintah umumkan data terbaru mengenai penambahan dan jumlah pasien positif corona. Jumlah kasus positif virus corona Covid-19 yang diumumkan hari ini, jumlahnya melonjak bertambah 218 orang, sehingga total kasus di Indonesia jadi 2.491 orang, Senin (6/04/02/2020).

Dalam laporannya, total pasien yang meninggal hingga hari ini menjadi 209 orang. Sementara, pasien sembuh hanya bertambah 28 orang atau total menjadi 192 orang.

Merujuk laporan tersebut, peta sebaran kasus COVID-19 sudah merambah di 32 provinsi. Sebaran kasus tertinggi masih di DKI Jakarta dengan kasus jumlah mencapai 1.232 kasus. Disusul Jawa Barat dengan 263 kasus, Jawa Timur dengan 189 kasus dan Jawa Tengah: 132 Kasus Positif.

Terkait dengan daerah dengan kasus terbanyak, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dikabarkan meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melengkapi dokumen terkait pengajuan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Anis diminta melengkapi sejumlah data dan dokumen sesuai dengan pedoman pengakuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan terkait PSBB.

Selain itu, juga diminta menyertakan pemnjelasan kesiapan daerah menurut aspek ketersediaan, kebutuhan hidup dasar rakyat, sarana dan prasarana kesehatan, anggaran, operasionalisasi jaring pengamanan sosial dan aspek keamanan.

Baca Juga :  Bupati Banjarnegara Ditangkap KPK

Meski demikian, Juru Bicara pemerintah untuk penanggulangan Covid-19, Achmad Yurianto, seperti enggan menanggapi. “Itu hanya administrasi, pembahasan tetap jalan” jelas Yurianto saat dikonfirmasi terkait pengembalian surat tersebut, Senin, 6 April 2020.

Dengan belum melambatnya jumlah kasus positif corona di Indonesia, dalam rapat kerja virtual bersama Komisi XI DPR, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut jumlah pasien positif Covid-19 diperkirakan bakal mencapai 95 ribu orang pada akhir Mei 2020.

Perkiraan tersebut, Sri Mulyani mengaku berdasarkan hasil perhitungan Badan Inteligen Negara (BIN) dan sejumlah universitas.

“Puncak penyebaran diperkirakan akhir Mei, dengan jumlah estimasi terpapar 95 ribu,” katanya.

Artikel Lainnya