Mediakita.co – Pandanglah langit malam ini dan anda akan melihat fenomena “bulan biru” yang langka.
Bulan biru ini akan muncul nanti malam, menandai bulan purnama kedua di bulan Juli. Sebuah fenomena yang tidak akan terjadi hingga 2018.
Seperti apa sebetulnya bulan biru, dan apakah fenomena ini termasuk fenomena langka?
Apa itu bulan biru?
Saat kejadian bulan purnama terjadi dua kali dalam satu bulan, maka bulan purnama kedua dinamakan bulan biru. Bulan purnama pertama terjadi pada tanggal 2 Juli lalu.
“Pada dasarnya hal itu terjadi karena sistem penanggalan masehi yang berumur 29,5 hari….. dan menyebabkan bulan purnama kedua terjadi dalam satu bulan, ” jelas Paul Mortfield dari The David Dunlap Observatory di Richmond Hill.
“Itu saja, bulan purnama yang kita lihat selama ribuan tahun, ” kata Mortfield lagi.
Secara membingungkan, istilah bulan biru (blue moon) juga dinisbatkan pada fenomena bulan purnama ketiga dan keempat yang terjadi dalam satu musim.
Dari mana definisi bulan biru berasal?
Pihak NASA mengatakan bahwa istilah bulan biru berasal dari Maine Farmer’s Almanac, dan cukup membingungkan bagi para astronomer sekalipun.
Sebuah artikel di majalah Sky & Telescope pada tahun 1946, mendefinisikan istilah bulan biru adalah bulan purnama kedua dalam satu bulan.
Walaupun ini sebuah kesalahan, definisi tersebut telah pasti, dan telah jamak dipahami oleh orang banyak.
Berapa kali fenomena bulan biru terjadi?
Fenomena dua bulan purnama terjadi dalam bulan yang sama terjadi setiap dua atau tiga tahun: fenomena ini terjadi terakhir kali pada bulan Agustus 2012, dan selanjutnya akan terjadi di bulan Januari 2018.
Sedangkan definisi bulan biru yang kedua, jika dua bulan purnama terjadi dalam satu musim, terjadi setiap tiga tahun sekali. Terakhir terjadi pada tahun 2010, dan yang berikutnya pada bulan Mei 2016.
Apakah bulan biru memang berwarna biru?
Jawaban singkat : TIDAK
“Warna dari bulan biru tidak biru. Ini fakta penting yang musti dipahami. Bulan biru tidak berwarna biru. Itu hanya istilah untuk menyebut bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan,” kata Mortfield.
NASA juga menjelaskan bahwa bulan yang nampak di bulan purnama kedua tidak akan berubah warna menjadi biru. Bulan akan kelihatan seperti biasanya, pucat dan putih.
Bulan biru akan benar-benar terjadi setelah terjadi sebuah peristiwa yang luar biasa, seperti letusan gunung berapi.
Pada tahun 1883, abu dari Gunung Krakatau di Indonesia telah merubah warna bulan menjadi biru, jelas NASA.
Peristiwa yang serupa terjadi pada tahun 1983 ketika gunung El Chichon meletus di Meksiko dan gunung St. Helens pada tahun 1980 dan gunung Pinatubo pada tahun 1991.
Apakah kebakaran hutan juga bisa merubah warna bulan?
Ya, asap dari hutan yang terbakar juga bisa merubah warna bulan. NASA menjelaskan masyarakat di Amerika Utara melihat bulan berwarna biru saat sebuah kebakaran hutan melanda wilayah tersebut.
Namun “bisa juga berwarna merah,” katanya lagi. “Karena partikel debu dan abu.”
“Jenis awan tertentu juga bisa merubah warna bulan menjadi merah”.
Kapan dan dimana saya bisa melihat bulan biru?
Bulan biru akan terjadi pada tanggal 31 Juli, menurut laporan SkyNews.