Gunung Lawu Angker Karena Ini

gunung lawu angker
gunung lawu angker

Mediakita.coGunung Lawu terkenal sebagai salah satu gunung yang angker. Ditambah lagi dengan suhu di puncak yang bisa mencapai minus 5 derajat celsius, performance gunung Lawu semakin membuat bergidik.

Maryoto, salah satu anggota team Rescue Karanganyar mengatakan masih banyak misteri yang belum terpecahkan di gunung Lawu. Seperti misalnya keberadaan kuburan makan eyang Lawu atau Sunan Lawu.

Lain lagi cerita Sardi, salah satu pemilik warung di sekitar pos pendakian Cemoro Kandang. Menurutnya, Gunung Lawu menjadi pusat kegiatan spiritual di tanah Jawa dan mempunyai hubungan dekat dengan keraton Solo dan Yogyakarta misalnya upacara labuhan setiap bulan Sura.

TIGA PUNCAK LAWU

Tiga puncak Lawu yang terkenal sebagai tempat sakral terdiri dari : Harga Dalem, diyakini sebagai tempat pamoksan (menghilangnya) Prabu Brawijaya, Harga Dumiling diyakini menjadi tempat pamoksan Ki Sabdopalon, abdi setia Prabu Brawijaya, dan Harga Dumilah, tempat meditasi pagi penganut Kejawen.

Berbagai larangan, walaupun tidak tertulis kerap kali terjadi apabila tidak dipatuhi.

“Tidak boleh ngresula (mengeluh), capai, nanti tiba-tiba stamina kita akan mendadak menurun. Jika berkata dingin maka kita akan kedinginan,” jelas Sardi.

Mitos yang beredar juga, di Gunung Lawu terdapat Pasar Setan, pasar yang tidak terlihat secara kasat mata, dan hanya terdengar hiruk-pikuk tanpa wujud.

Kejadian mistis Pasar Setan juga pernah dialami oleh Sardi saat muda.

“Dulu saya pernah sekali mengalami. Makanya jika sedang mendaki dan mendengar suara berbahasa Jawa yang menanyakan ‘arep tuku apa mas’, [beli apa mas] segera saja buang uang berapa saja. Yang pasti buang di sekitar tempat di mana kita mendengar suaranya. Terus petik daun di sekitar tempat itu seperti kita sedang belanja,” terangnya panjang lebar.

“Katanya jika melakukan pendakian, melihat kupu-kupu dengan ciri seperti itu adalah pertanda bahwa kehadiran pendaki disambut baik [diijinkan] oleh penjaga Gunung Lawu. Jangan pernah menganggu, mengusir dan membunuhnya,” lanjutnya.

Ada juga pantangan memakai baju berwarna hijau daun dan jika pendakian dilakukan ber

Dan yang paling penting adalah pantangan mengenakan baju berwarna hijau daun, dan dilarang mendaki Puncak Lawu dengan rombongan yang berjumlah ganjil.

“Jangan naik puncak jika jumlah pendakinya ganjil, takutnya nanti akan tertimpa kesialan. Satu hal lagi yang harus diingat, jika tiba-tiba ada ampak-ampak [kabut dingin] yang di barengi suara gemuruh, jangan nekat naik. Turun saja atau berbaring tertelungkup di tanah,” pungkasnya.

sumber foto : Tribunnews

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.