ajibpol
SEJAGAD

Kabar Baik : Modena Sukses Uji Coba Pertama Vaksin Corona

SEJAGAT, mediakita,co– Perusahaan Farmasi Amerika Serikat, Moderna klaim telah berhasil menyelesaikan uji cuba klinis vaksin Covid-19. Menurutnya, delapan sukarelawan yang menjajal kandidat antivirus ini berhasil mengembangkan antibodi terhadap virus corona.

Moderma menyebut, delapan orang relawan yang mencoba calon vaksin corona itu, secara keseluruhan menunjukkan bahwa vaksin itu aman. Tak hanya itu, semua relawan peserta penelitian juga berhasil mengembangkan antibodi terhadap virus corona.

Dilaporkan Breaking News AFP, Senin (18/5/2020), tanggapan dari delapan orang itu menunjukkan bahwa mereka yang menerima dosis 100 mikrogram (mcg) dan orang yang menerima dosis 25 mikrogram (mcg), memiliki tingkat antibodi pelindung untuk melawan virus yang jumlahnya lebih banyak didalam darah orang yang pulih dari COVID- 19.

Ditambahkan oleh Moderna, bahwa vaksin buatannya menunjukkan respons dosis. Artinya, orang yang diberikan dosisn 100 mcg akan menghasilkan lebih banyak antibodi daripada orang yang mendapat dosis lebih rendah.

Namun, Tal Zaks, Chief Medical Officer Moderna mengatakan, dalam konteks pandemi, diperkirakan permintaan akan melampaui pasokan. Maka semakin rendah dosis, akan berdampak semakin banyak orang yang diharapkan dapat dilindungi dan tertolong.

“Kami telah menunjukkan bahwa antibodi ini, respons kekebalan ini, sebenarnya dapat memblokir virus,” jelas Zaks.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) saat ini telah memberikan lampu hijau bagi Moderna memulai uji coba fase dua vaksin yang melibatkan ratusan sukarelawan.

Robin Shattock, profesor infeksi mukosa dan imunitas mengatakan, Studi yang dijalankan oleh Institut Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) ini merupakan kabar menggembirakan.

“Meskipun penting untuk meneliti data aktual, temuan yang dilaporkan sesuai dengan harapan bahwa kandidat vaksin harus menyediakan tingkat antibodi penetral yang setidaknya setara dengan orang yang sembuh,” katanya, dikutip dari The Guardian.

Sementara, Stephen Evans, profesor pharmacoepidemiology di London School of Hygiene dan Tropical Medicine, menyambut kabar tersebut secara hati-hati.

“Ini bukan berita buruk, dan ada sejumlah poin bagus yang menunjukkan optimisme bahwa vaksin ini dapat bekerja,” ungkapnya.

Moderna sejauh ini hanya merilis hasil dari kelompok sukarelawan termuda. Hal ini bermaksud untuk melanjutkan uji coba tahap berikutnya pada manusia dalam waktu dekat dengan melibatkan 600 orang.

Pengembangan vaksin Moderna ini tidak lepas dari campur tangan pemerintah AS. Menurut Moderna, perusahaan telah mendapat suntikan dana pengembangan vaksin senilai US$ 483 juta dari Badan Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan (BARDA) pada bulan April.

BARDA merupakan lembaga yang berada di bawah naungan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS). Maka jika pada uji coba fase berikutnya berhasil, sejumlah sumber menyebut sebagai titik terang bagi dunia dalam melawan pandemi.

 

Artikel Lainnya