TEGAL, mediakita.co – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah Covid-19 Kabupaten Tegal kembali mengumumkan perkembangan Covid-19, pada Senin (20/7/2020).
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas Covid-19 Tegal, hari ini Kabupaten Tegal kembali bertambah 4 orang setelah menjalani uji swab laboratorium.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Tegal Joko Wantoro menyampaikan, tiga dari empat warga terkonfirmasi positif Covid-19, tersebut masih memiliki hubungan keluarga dan tinggal di satu rumah, yaitu pasangan suami istri dan satu orang anak perempuannya. Bahkan, anak perempuannya tersebut telah meninggal dunia pada Kamis 9 Juli 2020 lalu di RSUP dr. Kariadi Semarang.
Lanjut Joko, tiga kasus konfirmasi yang masih satu keluarga tersebut adalah seorang laki-laki, berinisial D (62) dan seorang perempuan, berinisial M (64) serta anaknya, seorang perempuan, berinisial MS (17). Ketiganya merupakan warga Desa Gembong Kulon, Kecamatan Talang.
“Segera setelah mendapat kabar meninggalnya MS, kami menetapkan statusnya sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) karena datang dari wilayah episentrum, Semarang,” kata Joko.
Pihaknya pun segera melakukan penelusuran sejumlah kontak erat pasien MS pada Kamis, 9 Juli 2020. Selain kedua orang tuanya, juga ada tiga orang saudara kandung lainnya dalam satu rumah yang menjalani tes cepat.
“Hasilnya, hanya bapaknya, D dan ibunya, M yang dinyatakan reaktif sehingga petugas melanjutkannya dengan pengambilan spesimen swab keesokan harinya, Jumat 10 Juli 2020 pukul 10.00 WIB dan menghimbau agar mereka melakukan karantina mandiri di rumah sembari menunggu hasil pemeriksaan laboratoriumnya keluar,” terang Joko.
Tutur Joko , perihal belum tercatatnya pasien MS dalam database kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal karena selama ini pihaknya belum mendapatkan laporan resmi dari RSUP Kariadi. Joko mengakui, pihaknya justru mendapat resume medis yang menyatakan pasien MS ini terkonfirmasi positif Covid-19 justru dari D.
“Baru semalam ia sempat menyerahkan resume medis MS tersebut ke Satgas Desa Gembong Kulon yang kemudian ditembuskan ke kami. Dari sini kami baru mengetahui jika pasien MS sudah empat kali menjalani pemeriksaan swab dan hasilnya semuanya positif,” ujarnya.
Joko menduga, transmisi Covid-19 pada kasus MS ini terjadi akibat nosokomial di RSUP dr. Kariadi Semarang, mengingat riwayat pengobatannya di rumah sakit tersebut cukup intens.
“Almarhumah MS, sebelumnya memang sempat menjalani pengobatan rutin di RSUP dr. Kariadi karena tumor rahim dan kista di ovarium,” ungkap Joko.
Menurut Joko, hasil pemeriksaan swab kedua orang tua MS baru keluar hari Sabtu 18 Juli 2020 lalu dan keduanya dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19. Selanjutnya, pihak Puskesmas pun segera melakukan pelacakan dan pengambilan spesimen swab pada ketiga anaknya, termasuk 23 orang lainnya karena diketahui, keluarga D tidak mematuhi anjuran karantina mandiri di rumah, sehingga kontak eratnya pun kian bertambah.
“Baik D maupun M saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya dan kita pantau lebih ketat. Bila memang tidak memungkinkan, bisa kita rujuk ke rumah sakit karena M mulai menunjukkan gejala sakit di tenggorokan,” katanya.
Sementara untuk tambahan kasus konfirmasi berikutnya adalah satu orang laki-laki, berinisial S (56), asal Desa Kaliwungu, Kecamatan Balapulang yang kini menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr. Soeselo Slawi.
Sebelumnya, S yang datang dari Jakarta pada Jumat 10 Juli 2020, pagi dengan menggunakan kendaraan umum travel sudah mengalami sakit sejak lima hari sebelumnya.
“Sorenya, S pun sempat menjalani pemeriksaan di klinik pengobatan dokter swasta di Balapulang karena mengeluh demam, batuk, dan badan lemas. Keesokan paginya, Sabtu 11 Juli 2020, S mengalami pingsan dan dilarikan ke Puskesmas Balapulang.
Hingga kini jumlah keseluruhan yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 43 orang. Rinciannya 8 orang masih menjalani perawatan, 30 orang dinyatakan sembuh dan 5 orang meninggal dunia.
Penulis : Teguh Santoso