Ratusan Warga Pemalang Keracunan Akibat Makan Ikan Bantuan Pemerintah ? Ini Penjelasannya

Ratusan Warga Pemalang Keracunan Akibat Makan Ikan Bantuan Pemerintah ? Ini Penjelasannya
Ratusan Warga Pemalang Keracunan Akibat Makan Ikan Bantuan Pemerintah ? Ini Penjelasannya

PEMALANG, mediakita.co – Ratusan warga enam desa di Pemalang mengalami keracunan makanan. Mereka mengalami keracunan setelah mengkonsumsi ikan tongkol dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Enam Desa tersebut masing-masing Desa Semaya, Desa Kejene, Desa Kalitorong, Desa Banjaranyar, Desa Mangli dan Desa Kereyo. Seluruhnya di Kecamatan Randudongkal, Pemalang, Jawa Tengah.

Camat Randudongkal Sis Muhamad menyebut, warga yang keracunan di enam desa tersebut berdasarkan data pembagian BPNT pada hari Senin, 6 Juli 2020.

“Data sementara hingga tadi malam, totalnya ada 53 orang. Yang dirawat di rumah sakit dan Puskesmas Randudongkal ada 12 orang. Sisanya hanya diberikan obat jalan karena keluhannya ringan,” jelasnya kepada mediakita.co, melalui sambungan telepon pribadinya, Senin (Selasa 20/07/2020).

Meski begitu, pihaknya tidak bisa merinci berapa jumlah korban pastinya. Menurut dia, pihaknya kini tengah menerjunkan stafnya untuk melakukan penelusuran. Karena berdasarkan data, jumlah penerima BPNT periode yang sama sejumlah 2.000 an KPM.

Bacaan Lainnya

“Dari 2 ribu itu, yang telah terdistribusi sebanyak 1.000 KPM. Sisanya, sedianya di distribusikan hari ini. Melihat kasus ini, saya minta distribusi tetap dilakukan tapi tanpa ikan,” tegasnya.

Berdasarkan data tersebut, Camat Sis muhamad tak mengelak jika jumlah korbannya mencapai ratusan. Dia mengaku, berdasarkan pantuan di lapangan tadi malam, gejala yang dikeluhkan warga beragam.

“Ada yang hanya gatal-gatal, mual, hingga gejala lain yang serius. Mungkin faktor daya tahan tubuh juga berpengaruh. Selain tentu belum seluruhnya dikonsumsi karena pembagiannya baru dilakukan kemarin,” tambahnya.

Sementara, sumber warga yang mengalami keracunan mengaku tiba-tiba merasa mual, pusing dan lemas setelah makan sepotong ikan BPNT.

Menurut mereka, ikan tongkol yang diterima dari BPNT tersebut rasanya biasa saja, tidak basi atau busuk. Namun, setelah dimakan tiba-tiba merasa mual, pusing dan muntah serta diare.

Terpisah, dihubungi melalui sambungan teleponnya, Kepala Dinas Sosial KBPP Kabupaten Pemalang Slamet Masduki mengakui perihal kasus keracunan ini. Namun, sejauh ini belum bisa menyajikan data berapa jumlah korban keracunan ini.

Menurutnya, ia tengah dalam perjalanan ke Randudongkal untuk melakukan cek lapangan.

“Ini kami dalam perjalanan ke randudongkal, untuk mengecek secara langsung bagaimana persoalannya dan seperti apa kondisi warga. Semoga secepatnya kami dapat menjelaskan” tegasnya.

Seperti diketahui, Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) adalah bantuan sosial yang disalurkan secara nontunai dari pemerintah yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Di Pemalang, BPNT diberikan setiap bulan melalui Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma).

Kepala Dinas Sosial KBPP Pemalang dan Camat Randudongkal masing-masing menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap agen atau Bumdesma yang bertanggung jawab dalam pengadaan bahan makananan program BPNT ini.

Pos terkait

Komentar ditutup.