ajibpol
NASIONALPOLITIK

Kedepankan Kepentingan Bangsa, Golkar Berkomitmen Politik Persatuan

JAKARTA, mediakita.co- Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto meminta kadernya kedepankan politik persatuan dan kemajuan. Bukan politik pecah belah atau politics of fear.

Pesan ini ia sampaikan saat membuka acara Executive Education Program for Young Political Leaders Angkatan 7 serta peluncuran Aplikasi Golkar Institute Training App, Senin (13/6/2022).

Airlangga menyampaikan tentang pentingnya kepemimpinan yang dibangun atas dasar kerjasama, bukan kepemimpinan yang saling menjatuhkan.

“Partai Golkar sifatnya inklusif. Oleh karena itu Partai Golkar merekrut, bekerja sama dengan partai lain. Yaitu dalam hal ini membentuk koalisi dengan PAN dan PPP. Artinya apa, kita membuat kepemimpinan yang bisa bekerja sama. Bukan kepemimpinan yang saling menjatuhkan. Kita tidak ingin politik bangsa ini malah dibelah hanya oleh kepentingan politik. Nah, ini yang kita ingin bahwa politik kita adalah politik yang mempersatukan. Bukan politik yang membelah-belah,” ujarnya.

Dirinya berharap tidak ada disintegrasi akibat peristiwa politik.

“Banyak cara untuk menang. Tapi cara yang tidak baik (adalah) cara membelah. Contoh, di Amerika pun dibelah. Dan itu sampai sekarang tidak selesai,” harapnya.

Baca Juga :  Politik Identitas Membelah Bangsa, Pengamat Ini Sebut Anies Sulit Nyapres, Taruhannya Alpartd

Golkar mengusung cara politik yang teduh.

“Membelah itu syaratnya adalah ekstremisme. Dan ekstremisme itu adalah pendekatan ketakutan ataupun intimidasi dari masyarakat. Politik pecah belah adalah politic fear yang dimainkan. Oleh karena itu kita tidak ingin politic fear yang dimainkan. Tetapi, politik yang optimis politik kemajuan,” papar Ketua Umum Partai Golkar.

Selain itu, ia juga menyinggung tentang tantangan bangsa yang harus dihadapi pasca pandemi Covid-19 ini. Meski beberapa negara sudah menyatakan peralihan dari pandemi ke endemi, tetapi keberadaan virus akan selalu ada.

Menurutnya, berbagai tantangan itu juga menjadi topik utama dalam G20 dimana Indonesia sebagai presidensi, seperti mendorong pembangunan arsitektur kesehatan dan juga transisi energi berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Indonesia sekarang memimpin G20. Dimana G20 yang utama adalah mendorong arsitektur kesehatan. Pemerintah ikut mendorong negara lain untuk komit. Selama ini terjadi ketidakadilan dalam vaksin,” kata dia.

Airlangga Hartarto yang juga menjabat Menteri Koordinator Perekonomian ini juga membahas tentang transisi energi.

Baca Juga :  Fadli Zon Sebut Pemerintah 'Dungu', Netizen: Sebenarnya yang Dungu Itu Siapa Sih Bung?

“Terkait dengan transisi energi, kita lihat bauran energi kita memang energi hijau itu ditargetkan lebih dari 23 persen. Sekarang masih 60 persen berbasis fosil,” jelasnya.

Dirinya juga menyebut tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam jangka pendek, yaitu membawa Indonesia keluar dari Middle Income Trap (Jebakan Pendapatan Kelas Menengah).

“Tantangan kita jangka pendek adalah Indonesia keluar dari Middle Income Trap. Dan ini adalah 10 tahun ke depan. Untuk lepas dari middle income trap butuh partai politik yang tahu pembangunan. Partai politik yang selalu ikut dalam pembangunan,” ucapnya.

Partainya juga berkomitmen memajukan bangsa.

“Golkar jadi satu-satunya partai yang dalam pemerintah dan ikut membangun. Partai Golkar bukan partai penonton, hanya menonton kebijakan. Inilah momentum Partai Golkar untuk membawa Indonesia lolos dari Middle Income trap. Artinya, Golkar harus menang di 2024,” pungkasnya.

 

Oleh: Arief Syaefudin

Artikel Lainnya