Kemeriahan Pembukaan PON XX Papua 2021

Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada saat membuka PON di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Sabtu (02/10/2021). ANTARA/Zabur Karuru
Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada saat membuka PON di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Sabtu (02/10/2021). ANTARA/M. Agung Rajasa

MEDIAKITA.CO, NASIONAL – Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua telah resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Sabtu (02/10/2021). Pesta olahraga antar provinsi seluruh Indonesia ini akan berlangsung hingga 15 Oktober mendatang.

Jokowi resmi membuka Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dengan mengungkapkan kebanggaannya kepada Papua.

Pertunjukan pesta kembang api mengakhiri seluruh rangkaian upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang digelar di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Sabtu (2/10) malam WIT. Penyanyi asal Papua lebih dulu menutup upacara pembukaan dengan menyanyikan lagu “Torang Bisa” yang menjadi tema PON XX Papua.

Senandung ”Torang Bisa”, diiringi dengan tarian kontemporer yang dibawakan oleh ratusan penari. Sementara itu, pesepak bola nasional Papua Boaz Solossa mendapat kehormatan membawa obor terakhir untuk menyulut kaldron api PON Papua dalam rangkaian acara pembukaan pesta olahraga multicabang nasional empat tahunan tersebut.

Penyulutan api dalam kaldron besar dan tinggi oleh Boaz Salossa itu sekaligus menutup upacara pembukaan dan menandai dimulainya PON Papua 2021. Selanjutnya kembang api mulai dinyalakan dan memeriahkan suasana Stadion Lukas Enembe yang berkapasitas 40 ribu penonton itu (saat pembukaan diisi hanya 25 persen dari kapasitas).

Bacaan Lainnya

Pertunjukan kembang api juga berlangsung di Jembatan Merah Youtefa di Jayapura. Meski baru resmi dibuka pada Sabtu malam ini, sejumlah cabang olahraga sudah memulai pertandingannya sejak 22 September.

Papua untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah PON. Selain Papua, tercatat baru lima daerah di luar Pulau Jawa yang menyelenggarakan ajang tersebut. Kelimanya yaitu Sumatera Utara (1953), Sulawesi Selatan (1957), Sumatera Selatan (2004), Kalimantan Timur (2008), dan Riau (2012).

Pos terkait