Koleksi Batik Antik Senilai Puluhan Juta

Pekalongan, Mediakita.co- semakin tua usia benda semakin mahal pula nilai benda tersebut, sama halnya dengan kain batik yang dikoleksi salah seorang kolektor kain batik lawas, yang mengkoleksi batik antik senilai mencapai Rp. 60 juta.

Abdul hamid (49) warga kelurahan Setono Kota Pekalongan menceritakan hobinya mengkoleksi batik lawas dan antik kepada Mediakita.co kemarin.

Hamid sapaan akrabya menuturkan jika ia sudah menjalani hobi koleksinya tersebut sudah lebih dari empat tahun, berawal dari ajakan seorang kawannya, ia menemukan ketertarikan pada karya seni kebanggan orang Pekalongan tersebut.

“awalnya saya diajak teman untuk mencari batik-batik lawas atau kuno kepelosok desa, dan melihat teman saya berani membeli mahal kain lawas tersebut, muncul dalam pikiran saya mahal sekali, harga batik baru saja tidak sampai semahal itu, setelah saya ikut terus saya mendalami dan merasakan kepuasan ketika memiliki kain yang dibuat orang dulu”. tuturnya.

Hamid menjelaskan selama empat tahun lebih menjalani hobinya itu. ia mengaku telah mengkoleksi ratusan kain batik antik dari harga mulai ratusan ribu sampai puluhan juta. seperti yang ditunjukan dalam foto diatas pada mediakita.co, kain tersebut ia beli dengan harga Rp. 5 juta, sementara yang ia bingkai dan dipajang di dinding ruan tamunya tersebut bernilai sekitar Rp. 20 juta.

“ini kain yang baru saja saya beli dengan harga Rp. 5 juta, dan yang di dinding itu 20 jutaan,”tuturnya.

lanjut hamid menjelaskan tentang kategori batik yang ia koleksi, ada 3 kategori batik yang ia koleksi, batik lawas, batik kuno dan batik antik.

“kalau batik lawas itu kain lama yang dibuat dan udah sering dipakai jadi lawas, kalau kuno itu batik yang dibuat orang dulu dengan cara buat orang dulu juga, sementara batik antik sudah pasti kuno akan tetapi memiliki nilai seni yang beda dengan batik kuno, biasanya dibalik motifnya ada filosofi cerita didalamnya. dan batik kuno belum tentu antik”, jelasnya.

ketika ditanya apa yang ia dapat dari kain lawas yang ia beli tersebut. ia menjawab, bahwa kepuasan bati yang ia dapat, ia puas ketika bisa memilik kain buatan orang dulu. baginya sangat beda model batik sekarang dengan model batik dulu, menurutnya batik sekarang asal buat, asal cetak, sementara batik dulu dibalik pembuatannya ada filosfi makna didalam setiap goresan.

dari kain yang hamid koleksi, kain buatan tahun 1920 adalah kain paling kuno dan paling antik yang ia miliki, ia mengaku nilai kain tersebut bisa mencapai Rp. 60 juta.

semua kain yang ia miliki, ia dapatkan dari beberapa pekerjanya yang bekerja mencari batik – batik lawas ke pelosok desa, ia juga menawarkan jika ada yang memiliki batik peninggalan neneknya, bisa dibawa ketempatnya untuk ia lihat dan siap membeli harga kain batik tersebut dengan harga yang pantas dengan keantikannya.

(MK 011)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.