Lewat Webinar Komisi I DPR RI dan Kemenkominfo Sosialisasi Tentang Analog Switch Off (ASO) dan Seremoni Penyerahan bantuan Set Top Box

JAKARTA, mediakita.co- Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kementerian Kominfo RI) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) telah menyelenggarakan seminar online dengan tema Sosialisasi Analog Switch Off (ASO) dan Seremoni Penyerahan bantuan Set Top Box (STB) pada Rabu, 09 November 2022 melalui platform zoom meeting.

Diundang tiga pembicara kompeten dalam seminar online yang didukung Kementerian Kominfo ini. Nampak hadir tiga pembicara diantaranya Jazuli Juwaini, Anggota Komisi I DPR RI, Geryantika Kurnia, Direktur Penyiaran dan Nurrotul Uyun, Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon.

Seminar ini dilaksanakan atas dukungan Kominfo RI terhadap program webinar yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Webinar dimaksud memiliki beberapa tujuan di antaranya pertama, untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis. Kedua, mendorong masyarakat menuju TV Digital. Ketiga, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat. Keempat, memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah khususnya Kementrian Kominfo. Serta kelima mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.

Dalam seminar ini juga dilakukan interaktif dengan peserta selain beberapa sesi lain. Dimulai sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, hingga sesi penutup berjalan lancar dan diwarnai antusiasme peserta. Seminar dimulai pada pukul 08.30 WIB diisi juga dengan hiburan music serta ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. MC memulai acara dengan terlebih dahulu memberikan informasi bahwa tim yang bertugas sedang mematuhi protokol kesehatan.

Moderator memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Paparan pertama, Jazuli Juwaini melalui tampilan video. Dalam video tersebut Anggota Komisi I DPR RI ini menjelaskan bahwa dunia berkembang pesat akibat revolusi teknologi digital. Dunia tanpa batas, makin dekat dan makin kecil. Dunia dalam genggaman (gadget). Informasi sangat cepat dan massif.

Bacaan Lainnya

Pengetahuan mudah diakses. Informasi mudah disebar. Pergaulan semakin luas tanpa batas. Perlu literasi agar masyarakat, bangsa, dan negara mampu menangkap peluang teknologi untuk kemajuan. Literasi digital berarti cerdas memanfaatkan teknologi informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas SDM bangsa di berbagai bidang. Intinya kemampuan memanfaatkan teknologi informasi secara kreatif & inovatif untuk membantu kehidupan yang lebih baik dan sejahtera dalam berbagai bidang.

Sementara ini Geryantika Kurnia Direktur Penyiaran Kominfo RI dalam paparannya menjelaskan bahwa urgensi perpindahan tv analog ke tv digital selain bersih gambarnya, jernih suaranya dan canggih teknologinya adalah urgensi secara internal dimana Badan Telekomunikasi sejak 2007 sudah menetapkan frekuensi 700 yang digunakan tv analog sudah tidak memungkinkan lagi.

Lebih lanjut menurut Kurnia teknologi TV ini berkembang sejak 2007 ke digital dimana 1 frekuensi bisa digunakan oleh banyak tv digital maka 2018 sudah diberhentikan pembuatan tv analog.

Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon Nurrotul Uyun, menyampaikan bahwa Indonesia mulai memasuki era penyiaran TV Digital terrestrial free-to-air. Sistem penyiaran televisi digital ini mampu memancarkan sinyal gambar dan suara dengan kualitas penerimaan yang lebih tajam serta jernih di layar TV dibandingkan siaran analog.

Menurut Wakil Ketua DPRD Cilegon ini siaran televisi digital di Indonesia sudah tidak dapat terelakkan lagi keberadaannya. Sistem penyiaran televisi digital bukan hanya mampu menyalurkan data gambar dan suara tetapi juga memiliki kemampuan multifungsi dan multimedia seperti layanan interaktif dan bahkan informasi peringatan dini bencana.

Materi literasi digital menurutnya sama dengan melek teknologi digital dan terkait kemampuan untuk memahami, menggunakan dan memperoleh informasi dari berbagai sumber yang diakses melalui perangkat komputer. Secara sederhana, pengertian literasi digital adalah kecakapan individu pada teknologi, informasi, dan komunikasi, pungkasnya.

Dalam sesi tanya jawab nampak para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Moderator memberi kesempatan kepada empat penanya terpilih. Diskusi pun berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Para peserta yang bertanya mendapat doorprizes. Acara webinar usai setelah sesi diskusi dan pemberitaan plakat simbolis pukul 12.00.

Melalui acara ini diharapkan masyarakat dapat melakukan literasi digital sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.

 

 

 

Pos terkait