Makna Tinggi Janur Kuning Dalam Pernikahan

makana-tinggi-janur-kuning
makana-tinggi-janur-kuning

mediakita.co – Janur kuning kerap kali dipasang dalam setiap kultur prosesi pernikahan, tentunya pemasangan janur tersebut bukanlah pemanis belaka, melainkan memiliki maksud dan tujuan tertentu.

Pada umumnya pesta adat baik itu pernikahan dan sunatan di Jawa dan Bali menggunakan janur kuning ini sebagai tanda bahwa tempat itu sedang melakukan hajatan, dan janur kuning ini juga mempermudah seseorang menemukan tempat hajatan dilaksanakan.

Lantas seperti apakah makna filosofinya?

Kebudayaan masyarakat Jawa pada umumnya menyimbolkan keberkahan dengan menggunakan benda-benda. Pemasangan janur kuning itu memiliki arti membawa sebuah makna dan harapan.

Janur kuning misalnya mengandung harapan agar saat prosesi kedua mempelai nampak bersinar. Janur berasal dari kata nur yang berarti cahaya. Nur Illahi. Harapannya agar saat disandingkan si pengantin wanita tampak bersinar

Bacaan Lainnya

Sementara kata kuning menurut beberapa literatur menyebut bermakna sabda dadi, berharap semua perkataan bakal terwujud (kun fayakun-Nya Allah SWT) yang dihasilkan dari hati atau jiwa yang bening.

Dengan demikian, janur kuning mengisyaratkan cita-cita mulia dan tinggi untuk menggapai cahaya Ilahi dengan dibarengi hati yang bening. Begitu tinggi dan dalam filosofi janur kuning dalam prosesi pernikahan adat jawa.

Mengenal jenis janur kuning

1. Kembar Mayang

Kembar Mayang ini melambangkan bahwa pengantin harus sama perasaan, hati dan kehendaknya. Bagian-bagian yang terdapat pada kembar mayang  diantaranya tatakan, awak, dan mahkota.

2. Mayang Sari / Gagar Mayang

Mayang sari/gagar mayang adalah hiasan janur yang biasanya ditempatkan di samping kanan dan kiri kursi Pelaminan, Mayang sari ini tingginya kira-kira 180 cm, jumlahnya 2 buah, bentuknya boleh sama dan boleh tidak tergantung selera si pembuat, dan pada bagian ujung atas dihias dengan dengan buah-buahan atau bunga hidup.

Mayang sari terdiri dari mahkota (kipas, buah-buahan dan bunga), badan bagian atas, badan bagian bawah dan tatakan.

3. Umbul umbul / Penjor

Umbul-umbul / penjor atau layur biasanya dipasang di depan rumah atau didepan gang masuk menuju tempat hajatan, Umbul-umbul ini sebagai pertanda bahwa disitu ada hajatan/ acara resepsi.

Hanya saja umbul-umbul dibuat dengan bidang sebatang bambu, disepanjang bambu dihiasi dengan daun kelapa yang kuning hingga melambai di ujung bambu.

Sebagai wujud lestarikan budaya dan ornamen penghias prosesi pernikahan, ternyata, tersirat makna mendalam dari seni lipat daun kelapa ini.

Sumber : ulinulin

Redaksi : mediakita.co

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.