ajibpol
KABAR

Masa Sih di Pemalang ada LGBT…? Ini Beritanya

Ratusan Masyarakat Pemalang Suka Sesama Jenis

PEMALANG, mediakita.co – Aktivis Sosial konselor dan pegiat HIV, mencatat kurang lebih ada 360 jiwa masyarakat Kabupaten Pemalang yang suka sesama jenis.

Hingga saat ini Lelaki suka sesama Lelaki (LSL) masih kerap menjadi sebuah hal yang kontroversial yang tentunya masih mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat, khususnya di Kabupaten Pemalang ini. Pasangan sejenis atau yang menyukai sejenisnya pada saat ini terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu lesbian dan juga gay, dan gay sendiri merupakan sebutan bagi individu pria yang menyukai sesama jenisnya. Lesbian sendiri merupakan sebutan bagi mereka kaum hawa yang menyukai sesama jenis seperti layaknya gay tersebut.

Aktivis Sosial Konselor dan Pegiat HIV, Anastasya Adiaksa Tobing menyampaikan, di Kabupaten Pemalang sekitar 22 Puskesmas sudah bisa untuk tes HIV, 5 rumah sakit swasta, dan satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Jadi mereka yang di tes di Puskesmas hanya regen satu, regen satu yaitu biasanya hasilnya masih samar-samar, untuk itu mereka harus di rujuk ke RSUD.

Baca Juga :  Karyawan Koperasi ini Kuras Uang 50 Juta milik Koperasi Tempatnya Bekerja

” Kami rutin adakan sosialisasi sekaligus tes HIV selama tiga bulan sekali kepada teman-teman suka sesama jenis, tercatat kurang lebih ada 360 jiwa yang suka sesama jenis di Pemalang. Untuk yang sudah positive HIV ada 263 jiwa,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, pihaknya mengharapkan agar tidak ada diskriminasi terhadap mereka teman-teman (LGBT), karena mereka manusia dan harus di manusiakan. Intinya, mereka mau berpacaran dengan sesama jenis tidak masalah, asalkan jangan meminta untuk di legalkan, karena sudah jelas secara hukum maupun agama tidak diperbolehkan.

” Kalau mereka mau berhubungan sesama jenis silakan saja, karena sex itu adalah suatu kebutuhan, asalkan mereka jangan minta untuk di legalkan secara hukum maupun agama sudah jelas tidak di perbolehkan,” ujarnya.

Masih dikatakannya, gay dengan waria itu jelas berbeda, karena seorang gay adalah individu pria yang memang menyadari bahwa mereka itu adalah seorang pria namun memiliki kelainan menyukai sesama jenis. Sedangkan seorang waria adalah individual yang merasa bahwa mereka itu adalah sebenarnya seorang wanita yang terjebak di dalam tubuh seorang pria.

Baca Juga :  Paguyuban Wong Kali Comal, Siap Sukseskan Festival Wisata Kali Comal Pemalang 2016

” Untuk itu, seorang gay akan berpenampilan seperti layaknya seorang pria sejati tulen walaupun terlihat sedikit feminim, berbeda dengan waria yang berusaha merubah dirinya seperti layaknya perempuan,” bebernya.

lebih lanjut Ia menjelaskan, penyebab pria menjadi gay yang umum terjadi adalah faktor lingkungan dan yang sudah pasti karena faktor genetik sejak di dalam kandungan. Di dalam dunia medis sendiri menyatakan memang terdapat kemungkinan adanya kelainan pada seorang anak yang dilahirkan dengan hormon di dalam tubuh yang tidak seimbang.

” Faktor luka batin yang diakibatkan gagalnya menjalin hubungan yang pernah dijalani bisa menjadi penyebabnya, ataupun pernah mengalami sex abuse semasa kecil oleh sesama jenis bisa menjadi faktor penyebab juga. Untuk itu, mereka sebagai manusia harus di manusiakan, saya harapkan sudah tidak ada lagi diskriminasi terhadap mereka,” tandasnya.

Redaksi : mediakita.co

Artikel Lainnya