Ngobrol Asik Literasi Digital: Hati Hati Jaga Data Pribadi

NASIONAL, mediakita.co- Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemen Kominfo RI), bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), menyelenggarakan seminar online melalui platform Zoom Meeting yang bertajuk “Ngobras (Ngobrol Asik) Literasi Digital,” Minggu (11/2/2024). Acara yang bertujuan meningkatkan kesadaran pentingnya literasi digital ini mengambil tema “Hati Hati Jaga Data Pribadi.”

Beberapa pemangku kepentingan hadir dalam acara ini, dari unsur pemerintah, akademisi, serta praktisi di bidang teknologi dan komunikasi juga sebagai narasumber. Beberapa isu dibahas berkaitan dengan data pribadi dan keamanan digital.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS Ahmad Syaikhu menyoroti pentingnya perlindungan data pribadi di era digital. Menurutnya semakin mudah berinteraksi digital maka risiko penyalahgunaan data pribadi juga meningkat. Seperti pembobolan rekening bank atau penyalahgunaan identitas menjadi perhatian serius.

Anggota Fraksi PKS DPR ini juga menyebutkan syarat kuat untuk melindungi data pribadi, diantaranya peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti Undang-Undang ITE dan PP 71 tahun 2019. Meski di sisi lain ia juga melihat perlindungan tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga lembaga negara. Termasuk pentingnya antisipasi diperlukan terhadap kasus-kasus seperti pembobolan data KPU oleh hacker.

Sementara itu, Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kemkominfo RI, melalui tayangan video yang disampaikan menekankan komitmen Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo dalam meningkatkan literasi digital.

Bacaan Lainnya

Guru besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Widodo Muktiyo sekaligus sebagai pakar kehumasan memberikan penekanan pada pentingnya menjaga data pribadi di era digital saat ini. Terutama ia menyoroti dampak positif dan negatif dari konektivitas dan teknologi tingkat 4.0, serta perlunya peningkatan kualitas dan literasi masyarakat terkait hal tersebut.

Di sisi lain menurutnya, Presiden Joko Widodo telah menginisiasi kebijakan transformasi digital, yang membutuhkan percepatan konektivitas infrastruktur dan perlindungan data.

Adapun pentingnya regulasi dan integrasi pusat data nasional juga disoroti sebagai langkah penting dalam mengamankan data. Ia juga menekankan perlunya literasi data dan teknologi bagi masyarakat, serta kesadaran akan privasi dan keamanan data pribadi.

Praktisi dan Pengajar Komunikasi Internet Sehat, Ansari sebagai narasumber lebih mengingatkan pentingnya menjaga data pribadi di era digital saat ini. Dia menjelaskan bahwa data pribadi adalah hak yang melindungi individu dari penyalahgunaan kekuasaan dan penyalahgunaan data oleh pihak ketiga. Data pribadi menurutnya meliputi informasi seperti nama lengkap, jenis kelamin, kewarganegaraan, dan lain-lain.

Asari memberikan tips untuk menjaga keamanan data pribadi, termasuk menggunakan password yang kuat, waspada terhadap penipuan digital, memahami rekam jejak digital, dan mengajarkan anak-anak tentang keamanan digital. Dia juga menekankan pentingnya berhati-hati dalam berkomunikasi dan berbelanja online, serta menghindari berbagi informasi pribadi yang tidak perlu di media sosial.

Melalui acara ini terbukti kerjasama antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat dibutuhkan dalam meningkatkan literasi digital. Juga dalam melindungi data pribadi di era digital yang semakin berkembang pesat. Serta dengan pemahaman dan tindakan bersama, diharapkan masyarakat Indonesia dapat merespons tantangan digital dengan lebih bijaksana dan aman.

 

 

 

 

 

Pos terkait