Panglima Sebut Pesawat TNI Telah Tiba di Natuna  ? Benarkah RS Darurat Wisma Atlet Besok Siap Digunakan ?  

NASIONAL, mediakita.coPanglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal (TNI) Hadi Tjahjanto menyebut pesawat Hercules milik TNI yang membawa alat-alat kesehatan sudah sampai Natuna untuk transit. Pesawat C-130B Hercules milik TNI Angkatan Udara tersebut dikabarkan telah lepas landas dari Shanghai sedari Sabtu (12/03/2020)/

Dijadwalkan, kata Panglima TNI, pesawat akan tiba di Jakarta pukul 09.30 WIB, Senin (23/03/2020).

“Besok pagi, akan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pukul 09.30 WIB,” kata Hadi di Wisma Atlet, Jakarta, Minggu (22/3).

Alkes tersebut diambil secara khusus dengan pesawat TNI guna mempercepat langkah-langkah penanggulangan wabah virus corona. Sejumlah alat kesehatan yang dipesan khusus ke Cina oleh pemerintah antara lain masker sekali pakai, masker N95, pakaian pelindung tubuh, kacamata pelindung, sarung tangan karet, penutup sepatu, pemindai suhu infra merah, dan penutup kepala untuk operasi.

Melengkapi informasi tersebut, juru bicara nasional penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan salah satu isi barang yang dibawa pesawat TNI tersebut adalah 150 ribu alat tes. Menurutnya, peralatan tersebut akan disebar ke seluruh penjuru Tanah Air.

Bacaan Lainnya

Sejalan dengan itu, pemerintah juga memastikan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet mulai besok telah dinyatakan siap beroperasi, Senin (22/3). Di Wisma Atlet, kapasitas ruangan disebutkan hingga mencapai 2.500 kamar.

Panglima Sebut Pesawat TNI Telah Tiba di Natuna  ? Benarkah RS Darurat Wisma Atlet Besok Siap Digunakan ?  
Wisma ATleet (photo : Bisnis.com)

Namun demikian, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan RS Darurat ini hanya akan digunakan bagi pasien dengan gejala ringan virus corona Covid-19. Sedangkan untuk pasien dengan gejala corona berat, akan diarahkan di rumah sakit biasa.

“Yang ringan akan kami dorong ke sini,” kata Terawan usai meninjau RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3).

Menkes Terawan menyatakan bahwa yang menentukan apakah pasien bisa dirawat di Wisma Atlet atau tidak nantinya rumah sakit rujukan. Menurutnya, hasil tes massal juga tak bisa digunakan untuk pasien dirawat di RS darurat ini.

Keputusan tersebut, menurut Terawan, dengan pertimbangan bahwa pada situasi saat ini tidak mungkin pihaknya bisa membangun Intensive Care Unit secara cepat.

“Karena bangun intensive care unit (ICU) hampir tidak mungkin. Makanya RS yang akan memisahkan,” ujar Terawan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk memulai melakukan rapid test atau pengetesan secara massal untuk mendeteksi dini virus corona. Jokowi menegaskan, tes cepat dimulai di daerah paling rawan.

Pemerintah juga telah memastikan ketersediaan sejumlah obat yang dinilai bisa mengobati virus corona. Di Jakarta, rapid tes telah mulai dilakukan dengan biaya seluruhnya ditanggung pemerintah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.