PCFNU Kab. Pekalongan gelar Pembinaan dan Penyuluhan Da’iyah

PCFNU

Pekalongan, Mediakita.co- Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (PCFNU) Kabupaten Pekalongan menyelenggarakan Pembinaan dan Penyuluhan Da’iyah Fatayat NU sekaligus Halal bi halal (22/8), di Gedung Serbaguna PCNU di Kedungwuni.

PCFNU Kabupaten Pekalongan melalui salah satu lembaganya yakni Forum Da’iyah Fatayat (FORDAF) menyelenggarakan Pembinaan dan Penyuluhan Da’iyah.  Acara tersebut juga dihadiri  Bupati Pekalongan Drs. H. Amat Antono, M.Si beserta istri Hj. Ir. Arini Harimurti,

Dalam kesempatan itu, ketua Fatayat Mufasiroh melaporkan bahwa peserta pembinaan adalah sahabat-sahabat Fatayat NU pilihan terbaik dari masing-masing Pimpinan Anak Cabang. Hal tersebut, kata Mufasiroh, karena pada pertemuan rutin yang biasanya digelar dalam bentuk pengerahan massa.

“Kami atas nama Pimpinan Cabang Fatayat NU mengharapkan sahabat-sahabat yang diutus oleh masing-masing PAC benar-benar bisa menyebarluaskan dan menyampaikan apa yang diperoleh dari pembinaan dan penyuluhan ini,” ujarnya.

Mufasiroh menambahkan“Kami juga sangat mengharapkan program seperti ini tidak berhenti sampai di sini saja tetapi tetap akan ditindaklanjuti pada kegiatan intensif berikutnya. Dan kami mohon kepada para peserta untuk mengikuti kegiatan ini sampai akhir kegiatan agar apa yang menjadi cita-cita bersama akan terwujud,” imbuhnya.

Bacaan Lainnya

Selaku Ketua Fatayat NU Kabupaten Pekalongan, Hj. Mufasiroh, M.S.I mengingatkan kepada seluruh pengurus maupun anggota Fatayat bahwa salah satu lembaga di Fatayat NU, FORDAF memiliki peranan yang sangat strategis. Yakni, para sahabat selaku da’iyah akan secara langsung bersentuhan dengan masyarakat khususnya anggota Fatayat NU di wilayah masing-masing. Oleh karena itu, lewat pembinaan dan penyuluhan para sahabat da’iyah Fatayat NU dapat merespons setiap permasalahan yang ada di masyarakat khususnya permasalahan-permasalahan yang ada di tubuh Fatayat NU itu sendiri.

Sementara itu, Ketua PCNU KH. Muslikh Khudori, M.Si dalam sambutan menyampaikan bahwa menjadi seorang da’iyah Fatayat NU mempunyai tugas membina masyarakat sekaligus keluarga yang sejahtera.

“Negara ini atau masyarakat NU ini tidak bisa berdaya manakala Fatayatnya tidak berdaya. Adanya masyarakat dan negara yang baik karena muncul dari didikan para ibu yang baik karena ibu-ibulah yang bertanggungjawab membina anak-anaknya sehingga menjadi generasi-generasi yang baik. Disinilah scope seorang da’iyah dari Fatayat NU, bukan sekedar dakwah keluar tetapi dakwah ke rumah tangga itu jauh lebih penting,” katanya.

(MK 014)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.