Pejuang Kedaulatan Pangan Pemalang Apresiasi Ganjar Dukung Tempe Jadi Warisan Budaya Indonesia

Pejuang Kedaulatan Pangan Pemalang Apresiasi Ganjar Dukung Tempe Jadi Warisan Budaya Indonesia

PEMALANG, Mediakita.co–Relawan Pejuang Kedaulatan Pangan daerah (Korda-PKP) Kabupaten Pemalang , mengapresiasi dukungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terhadap upaya pengajuan tempe agar diakui oleh Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan PBB sebagai warisan budaya non-benda atau Intangible Cultural Heritage of Humanity dari Indonesia.

Menurut sekretaris Korda-PKP Kabupaten Pemalang Wahyono, S.Si, “ dukungan dari Pak Ganjar Pranowo terhadap upaya pengajuan tempe sebagai warisan budaya nusantara sangat berarti penting. Karena sebagai Gubernur, tentu dukungan itu tidak sebatas dukungan moril saja tetapi lebih dari itu adalah dukungan legalitas politik dari Pemprov Jateng,” katanya.

Kepada Antara jateng Rabu (14/10), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan bahwa Pemerintah, perajin tempe, dan masyarakat harus terlibat serta mendukung pengajuan tempe agar diakui oleh dunia sebagai warisan budaya dari Indonesia, bukan hanya makanan berbahan dasar kedelai.

Menurut dia, sekarang adalah saat yang tepat untuk menyampaikan mengenai tempe yang juga sarat budaya bangsa kepada semua pihak agar semakin digemari dan dikenal hingga mancanegara.

“Untuk itu, perlu upaya menciptakan berbagai varian rasa dan kemasan pada setiap produk tempe,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Bacaan Lainnya

Selain itu, para perajin harus mengikuti kemajuan teknologi dalam proses pembuatan tempe agar mampu bersaing dengan produk lain.

Ganjar berencana membangun monumen tempe di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sebagai upaya menjaga kelestarian tempe dan akan menjadi simbol bahwa daerah setempat merupakan produsen tempe sejak zaman penjajahan Belanda.

“Jika perlu membangun museum tempe, yang di dalamnya tidak hanya menceritakan tentang sejarah dan asal-usul tempe, tapi juga memamerkan proses pembuatan dari yang paling tradisional hingga menggunakan teknologi modern, termasuk produk yang dihasilkan dengan berbagai varian rasa,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.