PEMALANG, mediakita.co– Penasehat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Pemalang, dr. Isnaini Junianto, Sp.S kembali menyoal tata kelola pasien dan pengolahan data gugus tugas Covid-19 Pemalang. Hal itu disampaikan dalam status akun facebook pribadinya Selasa (21/04/2020) pukul 13.18 Wib.
Menurutnya, tata kelola pasien dan pengolahan data Covid-19 di Kabupaten Pemalang masih lemah. Dengan belum adanya informasi tentang daerah terdampak dan data kuantitatif statusnya, sangat dimungkinkan bakal terjadi lonjakan kasus baru.
“Jujur, dengan belum adanya informasi tentang daerah terdampak dan data kuantitatif statusnya (positip, pdp, odp, otg), sangat dimungkinkan akan terjadi lonjakan kasus baru positip bisa lebih dari 15 orang (predictor value),” unggahnya di status facebook pribadinya ketika itu.
Unggahan status tersebut mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Bahkan akun Dessy Emril, yang belakangan dijelaskan sebagai seorang profesor menyatakan bahwa pemingkatan jumlah kasus pasti dan menjadi sebuah kemutlakan. Menurutnya, tidak mungkin tidak.
“Yang bisa kita lakukan adalah mecegah banyak yang sakit berat dan meninggal. Bukan sebuah kesalahan kok bila jumlah kasus positif meningkat. Karena memamg demikian lah yang “perlu” terjadi. Cepat naik, cepat turun, yang sakit berat dan meninggal tidak banyak, ekonomi terselamatkan,” katanya menanggapi dalam bilik komentar.
Dokter Isnaini pun kembali angkat bicara dengan tanggapan senada. “Setuju sekali Prof, data bukan dipergunakan untuk membuat stigma buruk, tapi mengambil suatu keputusan dengan langkah bersama yang tepat dan bersifat taktis untuk mengurangi laju pertambahan dan meminimalisir kasus-kasus sedang dan berat”.
Tak lama berselang, sore harinya, Bupati Pemalang Junaedi mengumumkan adanya penambahan kasus baru 10 kasus baru pasien positif corona (covid-19). Total pasien positif benar terjadi sebanyak 15 orang. Lebih mengejutkan, 9 orang diantaranya bahkan memapar dokter internship
Kritikan tetang keterbukaan data gugus tugas covid-19 ini menjadi yang kali ke dua. Sebelumnya, dokter spesialis syaraf senior ini menyampaikan usulan serupa pada Selasa (14/10/2020). Usulan ini, disambut baik oleh Ketua Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pemalang, Ujianto Mugo Nugroho.
Melalui medikita.co, Ujianto menyatakan mendukung usulan Penasehat IDI tentang pemuatan data wilayah terdampak corona virus (Covid-19) berdasar kecamatan dan desa. Dia sependapat pentingnya pemuatan data wilayah terdampak corona virus (Covid-19) berdasar kecamatan dan desa.
Pada jumpa pers tentang perkembangan kasus di Pemalang Selasa 21 April 2020, bupati Pemalang telah mengumumkan data penambahan pasien positif beserta identitasnya. Ketika itu, Junaedi memaparkan identitas pasien dengan membuka data dengan inisisal nama, usia dan jenis kelamin.
Terhadap upaya keterbukaan data itu, Isnaini yang mantan ketua IDI ini menyambut gembira. Di media yang sama, pihaknya mengapresiasi terhadap satuan gugus tugas di pemalang tentang Keterbukaan Informasi Publik, untuk meningkatkan kewaspadaan dan support semua pihak terhadap data penderita.
Meski demikian, dia menganggap akan lebih sempurna bila diikuti dengan penyampaian informasi wilayah terdampak.
“Alangkah sempurnanya bila diikuti dengan peta wilayah (kelurahan/desa) terdampak berupa zona merah, kuning dan hijau dan data (positip, pdp, odp, otg) nya, tulisnya diakun facebook miliknya, Rabo (22/04/2020).
Juru bicara gugus tugas Covid-19 Pemalang Tetuko Rahardjo saat dimintai tanggapannya mengaku memahami usulan dan pandangan tersebut. Dia menyebut, pihaknya tengah menyusun rumusan yang bisa disepakati semua pihak yang terkait. “Kami memahamii hal hal tersebut. Kami sedang rumuskan untuk bisa disepakati dengan yang terkait”