PEMALANG, MEDIAKITA.CO- Peringati HUT PDI Perjuangan, Bakal Calon Bupati Pemalang Tahun 2020 dari PDI Perjuangan, memilih cara lain yang tak biasa. Bersama seratus orang lebih, terdiri dari tokoh-tokoh PDI Perjuangan gaek (sepuh) dan puluhan ketua ranting PDI Perjuangan, dia berziarah dan menggelar acara doa bersama untuk para pejuang-pejuang partai di Pemalang Jumat, 10 Januari 2020..
Di tengah hujan lebat, bacabub dari PDI Perjuangan yang akrab dipanggil dengan nama BM itu berziarah. Besama rombongan, mereka menembus pematang sawah menuju makam almarhum Imam Sujono, mantan Ketua PDI Pro Mega dan ketua PDI Perjuangan yang pertama. Dimakam itu, dia memusatkan acara ziarah untuk berkirim doa bagi para pejuang-pejuang partai yang telah wafat. Hujan dan angin yang begitu kencang tak menyurutkan nyali mereka.
Bambang Mugiarto yang saat ini menjabat sebagai Ketua Ranting PDI Perjuangan mengaku, ziarah dan do’a itu digelar sebagai refleksi merajut sejarah PDI Perjuangan. Menurutnya, tidak semua orang paham dan menyadari bahwa dalam sejarahnya, PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai politik di Indonesia yang proses kelahirannya dibidani langsung oleh rakyat. Jalan kesejarahan ini penting untuk terus dirajut. Agar para penerusnya konsisten menjaga kesadaran bahwa spirit dan pola perjuangan partai ke depan harus berpijak dan berbasis pada kepentingan rakyat.
“Sejarah lahirnya PDI Perjuangan sangat penting dalam mata rantai peradaban dan estafet perjuangan ke depan. Ziarah ke makam leluhur ini menurut saya sangat penting. Selain sebagai bentuk penghargaan kepada perjuangan para pendahulu dan senior-senior partai, lebih penting sebagai upaya menjaga memori kolektif mengenai peran dan pengorbanan rakyat dalam sejarah kelahiran PDI Perjuangan”, jelasnya.
Dengan demikian maka, lanjut Bambang, tagline dan pesan Mbak Puan Maharani tentang filosofi Aja Pedot Oyod dapat menjadi spirit dan jiwai pola perjuangan kita. Bukan saja di Pemalang, tapi saya kira relevan dalam kearifan budaya nusantara. Aja Pedot Oyod, akan dapat diwujudkan karena terimaginasikan secara kolektif oleh semua kita.
Ditanya mengenai apa itu arti pedot oyod, BM yang juga Ketua Seknas Jokowi Jawa Tengah ini tidak menjawab secara spesifik. Sambil tersenyum-senyum, dia menyatakan bahwa “ Ya kira-kira itu tentang siapa kita. Asal-usul kita. Siapa PDI Perjuangan dan sejarahnya. Sudah jelas ya, sudah ya, terima kasih,” katanya sambil bergegas meninggalkan tempat ziarah.
Sebelumnya, menurut Suprapto, mantan Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Randudongkal mengaku bahwa kesertaan para tokoh gaek dan beberapa ketua ranting dalam ziarah tersebut bersifat spontan. Mereka mendengar dari mutlut ke mulut tentang acara ziarah itu.
“ Karena kebetulan ini hari baik, yaitu Jum’at Kliwon dan HUT PDI Perjuangan, maka kami ikut. Kalau tidak ada kesadaran bareng, tentang pentingnya acara semacam ini, dengan hujan seperti ini pasti akan malas,” tegasnya.
Ditanya apakah semua yang hadir dan mengikuti acara adalah pendukung Bambang Mugiarto dalam pilkada, senada dengan Bambang, Prapto menyatakan tunggu rekomendasi partai saja ya. Kita semua memegang teguh pesan Pak Junaedi, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pemalang. Tunggu rekomendasi partai.
Namun demikian, dia tidak menafikan punya harapan terhadap Bambang Mugiarto. “Ya tapi kami selalu berdoa, semoga teman seperjuangan saya (Bambang Mugiarto-Red), dilancarkan dan mendapatkan yang terbaik dalam perjuangan ini,” akunya.
Laporan : Teguh Santoso