TORAJA, mediakita.co – Ketua Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja Musa Salusu beberapa waktu lalu melontarkan kritikpedas soal penanganan sabung ayam di Toraja Utara. Menurut pihak kepolisian tidak tegas dan terkesan mengadakan pembiaran soal judi di Toraja Utara.
‘Kita ikut prihatin karena ini masih terjadi di masyarakat. Seharusnya kan aparat lebih tegas. Jangan sampai ada pembiaran,” jelas Pdt. Salusu.
Pdt. Salusu memberi penilaian atas kinerja dua Polres di Toraja dalam menangani judi sabung ayam dan adu kerbau. Keduanya, Polres Tana Toraja dan Polres Toraja Utara
Ia menilai, pola penanganan kedua institusi ini jauh berbeda. Polres Tator tampak lebih agresif. Sehingga judi sabung ayam dan kerbau di daerah itu bisa diberantas dalam setahun terakhir.
“Di Tana Toraja penegak hukum tegas menindak judi sabung ayam, sehingga tidak ada berkeliaran. Kita apresiasi kinerja Kapolres (AKBP Sarly Sollu),” ujarnya.
Berbeda dengan yang ditunjukkan Polres Torut. Polres Torut menurut Pdt. Salusu terkesan masih tebang pilih.
“Akhirnya kita lihat masih marak judi sabung ayam dan judi kerbau di Torut. Ini mengkhawatirkan kita. Kalau tidak ditangani dengan serius kan bisa menimbulkan masalah sosial di masyarakat,” katanya.
Pdt. Salusu juga mengatakan bahwa seharusnya Polres Torut belajar pada Polres Tator cara mencegah judi sabung ayam.
“Mungkin malu lah pihak Polres Torut kalau saya katakan silakan ke Tana Toraja caranya basmi judi sabung ayam,” bebernya.
Kritik pedas Ketua BPS Gereja Toraja tersebut direspon oleh pihak Polres Toraja Utara dengan mengirimkan anggotanya menemui Ketua BPS.
Menurut pengakuan Pdt Salusu dikutip dari Pedoman Media bahwa ia didatangi pihak intelijen dari Polres Toraja Utara. Menurut Pdt Salusu pihak kepolisian tersebut ingin melakukan klarifikasi dan dasar atas kritikannya tersebut.
“Iya, ada datang klarifikasi. Dia pertanyakan kritik saya terhadap Polres soal judi sabung ayam. Saya bilang iya benar, saya memang menyoroti cara polisi menangani masalah ini. Saya jelaskan semuanya bahwa yang saya sampaikan adalah keresahan publik. Masyarakat resah karena judi sabung ayam marak, dan terkesan tidak ada tindakan tegas ” ungkap Pdt. Salusu Jumat (14/4/2021).
Menurut Pdt. Salusu kedua anggota intelijen itu menyampaikan bahwa rencana kapolres menemuinya. Namun rencana itu batal karena kapolres harus menemani tamu dari Polda Sulsel yang datang ke Toraja Utara.
“Pak Kapolres mau datang tapi katanya ada tamunya dari Polda. Jadi tidak sempat. Tapi baru-baru Pak Kapolres WA saya katanya hari Senin beliau mau ketemu kami. Saya minta hari Senin jam 9’ tandasnya. (Prb/mediakita.co)