JAWA TENGAH, mediakita.co- Gubernur Ganjar Pranowo menyebut, saat ini tidak ada zona merah Covid-19 lagi di Jawa tengah. Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), percepatan vaksinasi, hingga Gerakan “Jateng di Rumah Saja” selama dua hari disebut cukup berdampak pada penurunan angka kasus Corona.
“Hari ini kabarnya bagus, kalau kita lihat gambar terakhir sekarang tidak ada lagi zona merah, semuanya orange, tapi kuningnya belum. Makin hari, makin turun. Angka terkonfirmasi turun dan angka kematian juga turun. Ini bagus,” jelasnya setelah Rakor Percepatan Penanganan Covid-19 di Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (15/2/2021)
Ganjar Pranowo menunjukan dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tentang zonasi selama empat minggu terakhir hingga 7 Februari 2021. Pada tanggal 18-24 Januari yang masuk zona merah di antaranya Grobogan, Klaten, Kota Semarang, dan Kendal. Sedangkan pada tanggal 25-31 Januari zona merah meliputi Kendal, Karanganyar, Cilacap, Blora dan Kebumen. Namun, angka terus menurun hingga 1-7 Februari 2021, Jawa Tengah tidak ada zona merah.
“Dua hari di rumah saja turunnya luar biasa 40-50 persen lebih. Lihat grafiknya ada penurunan, tren mingguan juga turun. Bahkan beberapa rumah sakit menutup isolasi. Ini menunjukkan optimisme kita,” tegasnya.
Dijelaskan Ganjar, tren bulanan Covid-19 di Jawa Tengah pada Januari mengalami penurunan menjadi 28.189 kasus dari Desember yang mencapai 30.948 kasus. Sedangkan tren mingguan hingga 14 Februari 2021 juga turun. Terakhir di angka 4.721 kasus. Padahal di minggu sebelumnya (minggu ke-56) mencapai 5.530 kasus.
Untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap dua, Ganjar juga menyampaikan, Jawa Tengah tertinggi di Indonesia. Namun, vaksinasi tahap pertama perlu digenjot karena ada sebagian daerah yang belum selesai.
“Dan vaksinasi tahap kedua, Jateng tertinggi di Indonesia. Dan yang tahap pertama perlu digenjot lagi,” lanjutnya.
Ke depan, pihaknya telah menyiapkan skenario vaksinasi yang diambil dari keputusan rapat bersama pihak-pihak terkait. Yakni dengan empat metode, titik pelaksanaan, cold chain, dan segala peralatan yang diperlukan.
“Sekarang kita telah menyiapkan empat metode, kira-kira titiknya di mana saja, cold chain ada atau tidak, apalagi nanti vaksin ada beberapa jenis yang membutuhkan (pengaturan) suhu. Bahkan suhunya minusnya banyak sekali,” ungkapnya.
Ganjar mengungkapkan, saat ini pihaknya menyiapkan skenario vaksinasi dan PPKM untuk menjaga tren positif.
“Sementara kalau terjadi penurunan, PPKM efektif yang di tempat itu saja. Belum berpikir ke sana (Jateng di Rumah Saja). Tapi kalau terjadi peningkatan bukan tidak mungkin kita lakukan,” tandasnya
Penulis : Tim Redaksi/mediakita.co