Mediakita.co – Kembali bergeliatnya warung remang-remang “Calam” di depan Terminal Induk Pemalang tak lepas motif di dalamnya? Kebingungan para penghuni dan pemilik warung pasca penertiban, menyebabkan mereka kembali kepada usaha esek-esek yang digelutinya.
“Kami mau usaha apa lagi mas? selama ini ya kami dapat makan dari usaha semacam ini. Sementara sejak penertiban kami tidak punya usaha lain,” Ucap salah satu penghuni yang enggan di sebutkan namanya.
Setelah penertiban yang dilakukan Pemda beberapa waktu lalu, sebenarnya para penghuni warung remang-remang hanya berpindah lokasi untuk “Ngetem” . Para pelanggan sudah tahu di mana harus mencari. Sejumlah lokasi di Pemalang menjadi lokasi transaksi selama Calam digusur. Sebut saja, pinggiran Jalur Pantura Comal Baru dengan puluhan warung atau gubug dengan penyedia jasa esek-esek. Bekas lokalisasi Ambo yang dalam praktek legalnya sudah di jadikan kawasan Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) dengan diam-diam mereka beroperasi. Ambo juga masih menyediakan miras. Seperti disampaikan oleh salah satu penghuni kepada Mediakita.co sabtu sore (2/8).
Dengan Calam kembali beroperasi maka para pekerja seks komersial akhirnya kembali lagi. Mereka beralasan Calam lebih menjanjikan untuk mencari pelanggan atau tamu karena lokasinya ramai khususnya dari Terminal Induk Pemalang. Meskipun, diakui pasca penertiban beberapa penghuni merasa was-was saat beroperasi.
“Sekarang susananya agak berbeda dengan dulu mas, kalau dulu kami bekerja sangat nyaman,sekarang kami selalu takut jika tiba-tiba ada operasi,” ungkap penghuni lain yang juga enggan disebut namanya.(R)