PEMALANG, mediakita.co- Puskesmas Kebondalem menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) pada hari Jumat (26/9/2025).
Dalam FKP itu, Puskesmas Kebondalem mengundang stakeholder terkait dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta media massa.
FKP di Puskesmas Kebondalem itu menitikberatkan pembahasan pada aspek sarana dan prasarana (sarpras).
Kepala Puskesmas Kebondalem, Noor Faizah Maenofie, memaparkan mengenai Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) bahwa indikator sapras menjadi yang terendah dibandingkan yang lain.
“Hasil SKM Puskesmas Kebondalem semester 1 tahun 2025, capaian nilai paling rendah adalah sarana dan prasarana,” tuturnya.
Untuk itu, pihaknya menyiapkan rencana tindak lanjut perbaikan hasil SKM.
“Rencana tindak lanjut yang dilakukan adalah memperbaharui peralatan dan software untuk memudahkan layanan supaya mempercepat kinerja sehinga tidak terjadi penumpukan pasien di ruang tunggu,” jelasnya.
Hal lain yang menjadi sorotan adalah Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan skrining BPJS.
Dari CKG yang dilakukan Puskesmas Kebondalem didapatkan temuan 10 persen kasus hipertensi dan gula darah tinggi di pelajar SMA/SMK.
“Hasil CKG pada anak SMA dan SMK di wilayah Puskesmas Kebondalem, 10 persen didapatkan hasil hipertensi dan gula darah tinggi. Tentu ini jadi catatan agar lebih aware dan care,” paparnya.
Selain itu, untuk skrining BPJS ia mengimbau agar para peserta dapat melakukannya sendiri.
“Peserta BPJS harus sudah melakukan skrining mandiri untuk mengaktifkan kartunya sebelum ke puskesmas. Hal tersebut mulai berlaku tahun 2026,” pungkasnya.
Oleh: Arief Syaefudin











