PEMALANG, mediakita.co– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang masuk daftar 124 rumah sakit rujukan pemeriksa Covid-19 yang bisa melakukan pemeriksaan Covid-19 dengan menggunakan mesin TB-TCM.
Mesin yang biasa digunakan dalam tes cepat molekuler untuk mendiagnosis tuberkolusis (TBC) ini akan membantu mempercepat diagnosa Covid-19.
Sumber kementrian kesehatan menyebut, masuknya RSUD Ashari dalam daftar tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan.
Pada awal bulan ini (April), juru bicara pemerintah penanganan wabah virus Corona, Achmad Yurianto menegaskan pihaknya akan memanfaatkan mesin-mesin pemeriksaan TCM yang selama ini sudah tergelar lebih 132 rumah sakit.
“Kita akan melakukan untuk memanfaatkan mesin-mesin pemeriksaan TCM, yang selama ini sudah tergelar lebih 132 rumah sakit, dan di beberapa puskesmas terpilih untuk kita konversi, agar mampu melaksanakan pelaksanaan COVID-19,” jelasnya dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube BNPB, Rabu (1/4/2020).
Yurianto mengatakan butuh waktu untuk setting mesin dan mempersiapkan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan mesin itu.
“Kita optimis pada Minggu ini kita sudah menyiapkan itu, dan diharapkan pada hari ini, paling lambat besok, sudah masuk cartridge untuk uji coba mesin,” kata Yurianto.
Adanya mesin ini, menurutnya, dapat memperpendek jarak pemeriksaan spesimen sehingga pihak rumah sakit dapat dengan cepat menentukan apakah pasien positif atau negatif terinfeksi virus Corona.
“Harapan kita pemeriksaan ini adalah pemeriksaan anti gen, sehingga interpretasinya pasti, apakah orang itu terinfeksi atau tidak terinfeksi,” tutur Yurianto.
“Semua itu (penyiapan mesin untuk) memutus rantai penularan, ini yang menentukan sukses-tidaknya dalam rangka penanggulangan COVID-19 ini,” lanjutnya.
Meski demikian, direktur RSUD dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang Sunardo Budi Santoso mengaku belum banyak yang bisa bisa disampaikan.
“Harus kita diskusikan dulu dengan instalasi lab central di RSUD M. Ashari. Besok kita nunggu koordinasi dengan instalasi lab sentral,” jelasnya saat dikonfirmasi mediakita.co melalui sambungan telepon pribadinya.
Menurutnya, alat tersebut hingga hari ini belum diterima. “Ini alat yang kemarin dari jakarta aja belum datang. Jadi fungsi sementara hanya untuk pasien TBC,” tambahnya.