PEMALANG, mediakita.co- Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) menjadi solusi permasalahan sampah yang saat ini mendera di Kabupaten Pemalang.
Dalam diskusi yang dihelat oleh Dewan Kesenian Pemalang dengan judul ‘Kebudayaan Sampah,’ pada Minggu siang (30/6/2024), memperoleh hasil, bahwa pembangunan TPST menjadi hal mutlak untuk segera dilakukan.
“Dengan kondisi saat ini, maka TPST menjadi hal wajib untuk dibangun. Karena apa, inilah yang harus ditempuh untuk menangani darurat sampah di Pemalang,” kata Ketua Dewan Kesenian Pemalang, Andi Rustono.
Senada, Edi Kenzo selaku Koordinator Sahabat Hijau, juga mengutarakan hal yang sama.
Kata dia, jika Pemalang tidak membangun TPST, maka persoalan sampah tidak akan pernah selesai.
“Kalau tidak ada TPST, terus sampah mau seperti apa. Apalagi besok per 1 Juli 2024, TPA Pesalakan hanya bisa menampung sampah dari 2 kecamatan saja, yaitu Pemalang dan Taman,” ujarnya.
Menurut dia, di Pemalang sudah ada embrio TPST, yakni di Kemiri Sewu Desa Randudongkal.
“Kalau pengolahan dan pengelolaan secara terpadu sudah mulai ada, contohnya di Kemiri Sewu, Randudongkal,” jelasnya.
Terpisah, Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, mengatakan bahwa urusan sampah merupakan urusan bersama.
“Sampah itu persoalan bersama, tidak bisa kemudian hanya pemerintah daerah sendirian. Semuanya harus juga ikut turun menyelesaikan masalah yang ada,” kata Bupati Pemalang, Jumat (28/6/2024).
Oleh: Arief Syaefudin
