WAY KANAN, mediakita.co- Pariwisata secara nasional nyaris berhenti total karena Covid-19. Padahal sektor ini menjadi salah satu penopang devisa negara serta jutaan orang menggantungkan hidupnya di sana.
Meski demikian di beberapa daerah pariwisata tetap berdenyut. Salah satunya adalah air terjun Curug Gangsa di Desa Waykota Kecamatan Kasui Waykanan Lampung. Air terjun ini tetap ramai para pecinta wisata. Meski belum dikenal luas, air terjun ini setiap harinya ramai dikunjungi para wisatawan lokal.
Curug Gangsa ini sangat cocok bagi para penikmat wisata alam bebas. Curug Gangsa ibarat surga tersembunyi di pedesaan. Panoramanya sangat indah dengan alam yang terjaga dari sentuhan tangan jahil manusia.
Objek wisata yang sangat indah ini berjarak sekitar 190 km dari kota Bandar Lampung. Ia menawarkan pesona eksotis air terjun alam bebas dengan vegetasi liar di antara tebing – tebing alami yang menjulang tinggi.
Keindahannya semakin menakjubkan dengan kehadiran aneka ragaman hayati yang hidup di sekitarnya. Ada berbagai jenis burung, primata, serangga, bunga – bunga liar dan perpohonan yang menghiasinya bak lukisan yang agung.
Sayangnya, akses ke tempat wisata tersebut cukup sulit dengan kondisi fasilitas insfrastruktur yang masih sangat minim. Jika pengunjung menggunakan kendaraan roda empat maka harus memarkir kendaraannya di pemukiman warga Desa Way lalu berjalan beberapa kilo meter ke lokasi.
Bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan roda dua, bisa sampai ke lokasi namun harus memarkir kendaraannya di kebun – kebun warga sekitar karena belum adanya fasilitas parkir.
Namun pesona dan keindahan Curug Gangsa akan menghapus semua penat selama perjalanan setelah melihat pememandangnya. Air lembut yang jatuh menimpa bebatuan di bawahnya serta hawa yang sejuk seolah merasuk ke dalam tubuh memberi kesejukan.
Salah seorang pengunjung bernama Dony (45) dari Lampung Utara yang dijumpai mediakita.co, dan sejumlah pengungunjung lainnya mengatakan bahwa Curug Gansa tidak pernah sepi dari pengunjung meski di tengah pandemi Covid-19, khususnya diakhir pekan. Ia juga berharap air terjun tersebut jadi icon Kabupaten Waykanan.
“Kami berharap sih air terjun ini jadi icon Kabupaten Waykanan dan masuk dalam rencana pengembangan pariwisata daerah. Mengingat wisata ini sudah cukup dikenal oleh masyarakat sekitar. Setiap akhir pekan banyak yang berkunjung. Dan tidak pernah sepi dari pendatang meskipun di masa pandemi corona” Tutur Dony
Dony juga menambahkan agar pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi wisata ini dapat bekerja sama dengan masyarakat setempat. Dengan begitu kelestariannya tetap terjaga dan terawat.
“Ya kita berharap pemerintah juga dalam mengembangkan pariwisata ini bekerja sama dengan masyarakat sekitar sehingga kelestariannya tetap terawat dan terpelihara,” ungkapnya.
Dalam pantauan mediakita.co para pengunjung yang berwisata ke air terjun tersebut tak satu pun yang memperhatikan prokol pencegahan covid 19. Mereka tak menggunakan masker dan tak melakukan pengaturan jarak sosial (physical distancing).
Terkait dengan kondisi pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan, Kepala Kampung Waykota, Kecamatan Kasui saat dihubungi melalui sambungan teleponnya tidak berhasil.
Sebagai informasi bahwa berkunjung ke Objek Wisata Curug Gangsa ini harga tiket masuknya tergolong cukup ekonomis. Setiap wisatawan hanya dibanderol dengan tarif sebesar Rp. 5.000 per orang.
Laporan : Rita Sari & Vera Wati