JAKARTA. mediakita.co- PDI Perjuangan melihat bahwa pendidikan itu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui pendidikan proses cetak biru menjadi bangsa dan pemimpin. Pendidikan sejarah memiliki peran penting di dalamnya.
Setelah sebelumnya muncul kontroversi akibat wacana di publik bahwa Kemendikbud akan menghilangkan pelajaran sejarah dari kurikulum pendidikan PDI perjuangan melalui Sekretaris Jendralnya Hasto Kristianto menyatakan sikap menolak rencana itu. PDI Perjuangan pun kemudian menyatakan telah menerima klarifikasi secara langsung dari Mendikbud, Nadiem Makarim, bahwa kementriannya tidak akan menghapus pelajaran sejarah. Apresiasi dan respon positif dari PDI Perjuangan atas klarifikasi cepat dan langsung mendikbud tersebut.
”Klarifikasi secara cepat dan langsung oleh Mendikbud kami apresiasi. Yang akan dilakukan Kemendikbud adalah upaya menjadikan sejarah sebagai hal yang sangat relevan bagi generasi muda, dengan ditampilkan dengan cara yang kreatif, menarik dan penuh dialog terkait relevansi sejarah tersebut bagi tumbuhnya semangat nasionalisme, dan dengan cara itu, sejarah dapat menginspirasi”, ujar Hasto menirukan klarifikasi Nadiem Makarim. Sebagaimana siaran pers yang diterima mediakita.co Minggu, 20/9/2020 sore.
Kritik PDI Perjuangan terhadap isu penghapusan pelajaran sejarah direspons cepat oleh Mendikbud Nadiem Makarim. Penjelasan Mendikbud itu sangat penting sebagai bagian dari tanggung jawab komunikasi politik agar tidak ada persepsi yang salah atas setiap kebijakan pemerintah.
“Ke depan hal-hal yang belum final, agar dikelola secara hati-hati, agar berbagai permutasi tersebut tidak menimbulkan persepsi yang berbeda. Sebab pendidikan itu untuk masa depan. Dengan klarifikasi tersebut, semua sepakat bahwa sejarah menjadi api semangat dan akar peradaban bangsa.
Pelajaran Sejarah Tidak Dihapus
Nadiem Makarim dalam klarifikasinya menjelaskan bahwa kementeriannya tidak menghapus pelajaran sejarah. Kemendikbud berupaya menjadikan sejarah sebagai hal yang sangat relevan bagi generasi muda, dengan ditampilkan dengan cara yang kreatif, menarik dan penuh dialog terkait relevansi sejarah tersebut bagi tumbuhnya semangat nasionalisme
Menurut Mendikbud dengan cara itu, sejarah justru dapat menginspirasi.
Sintesa Peradaban Dunia
Lebih lanjut Hasto dalam rilisnya mengutip pesan Bung Karno agar ilmu pengetahuan mengabdi pada kemanusiaan. Pengabdian pada kemanusiaan mengandung makna bahwa pendidikan itu membebaskan rakyat dari kebodohan, dan dengannya taraf kebudayaan Indonesia semakin meningkat. Peningkatan itu diwarnai dengan kuatnya nilai-nilai luhur bangsa.
Dengan klarifikasi dan kejelasan yang sudah didapat, PDI Perjuangan mengajak seluruh komponen bangsa untuk benar-benar memperhatikan pendidikan sebagai faktor kemajuan bangsa yang begitu penting. Indonesia memiliki rekam jejak sejarah nusantara sebagai bangsa pemimpin. Nusantara dalam perspektif sejarahnya, mengandung kehebatan tentang posisi geopolitik yang begitu strategis. Nusantra menjadi titik temu dan sintesa peradaban dunia.
PDI Perjuangan menegaskan urgensi sektor pendidikan sebagai cetak biru bangsa dan kepemimpinan. Tentunya dengan melalui pendidikan yang benar yaitu pendidikan yang sarat dengan pembangunan kepribadian bangsa atau nation and character building. Termasuk pendidikan yang memerdekakan.
Penulis : Hashan/ mediakita.co