NASIONAL, mediakita.co – Konflik Israel-Palestina tak hanya mengaduk-aduk perasaan dunia Internasional tetapi juga rakyat di Indonesia. Di media sosial perang urat saraf antara dua kubuh terang-terangan saling menuding dan merendahkan. Tak sedikit pula yang saling melecehkan.
Pemandangan ini tak hanya dilakukan oleh rakyat biasa tetapi dimotori oleh para politisi dan tokoh publik. Sebut saja Fadli Zon berkali-kali mengeluarkan pernyataan di akun twitternya berkali-kali tentang konflik Israel-Palestina.
Bahkan Fadli Zon menuding mereka membela Israel sebagai orang yang diragukan paham Pancasilanya dan UUD 1945.
‘Kalau di sini ada org yg membela Israel yg terang2an brutal dan biadab thd bangsa Palestina, maka org tersebut patut diragukan berpaham Pancasila dan menghormati UUD 1945’ tulisnya, (17/5/2021).
Cuitan Fadli tersebut memantik banyak netizen melontarkan dukungan dan kata-kata kasar lainnya. Namun ada pula yang menyerang balik dengan menyebut bahwa semakin banyak orang merasa faham Pancasila tidak mengerti Pancasila dan kebijakan Internasional Indonesia
‘Makin banyak yg merasa faham pancasila dan mangaku aku pancasila aku NKRI padahal tempurung kepalanya tdk mengerti dgn pancasila dan segala atribut kebangsaan.. Padahal sdh sangat jelas bagaimana kebijakan internasional kita ttg penjajahan dan kemerdekaan’ cuit https://twitter.com/JambieAl
Hal yang sama dilontarkan oleh Said Didu. Ia mengungkapkan bahwa krisis Palestina telah memunculkan siapa yang NKRI sebenaranya. Bahkan ia menyebut mereka yang mendukung Israel sebagai gerombolan ‘Yahudi Pesek’.
‘Krisis Palestina memunculkan siapa sebenarnya akun2 “NKRI” – mereka sepertinya gerombolan “yahudi pesek” cuit Said Didu di akun twitternya https://twitter.com/msaid_didu
Cuitan Didu tersebut juga ditanggapi Ferdinand Hutahaean dengan nada yang sama. Menurut Ferdinand Yahudi Pesek beda dengan Arab Pesek. Yahudi Pesek tak pernah ingin merusak bangsanya dengan perilaku radikal dan teroris sedangkan Arab Pesek ingin mengganti Pancasila dengan khilafah dan memusuhi yang berbeda dengan mereka.
‘Bedanya dgn arab pesek, Yahudi pesek tak pernah ingin merusak bangsanya dgn perilaku radikal dan terorisme. Tak pernah ingin mengganti Pancasila dengan khilafah, tak pernah memusuhi perbedaan dan tak pernah menjadi munafik pura2 nangis tp tak mau berangkat ke Palestina utk Jihad’ tulis Ferdinand membalas cuitan Said Didu. (Prb/mediakita.co)