JAKARTA, Mediakita.co,- Webinar bertema, “Pengembangan Diri di Era Digital”, berlangsung Jumat (17/06/2022). Hadir para pakar di bidang tersebut. Apa yang menarik? Simak pesan para ahli di bawah.
Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Syaikhu menyampaikan bahwa saat ini kerap terdengar istilah sosiopreneur.
“Meski begitu masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu sociopreneuer. Berbeda dengan enterpreneur yang terfokus pada profit atau keuntungan dari usaha yang dijalankan, sociopreneuer tidak hanya fokus pada profit namun juga pada permasalahan-permasalahan sosial yang ada disekitarnya”, ungkapnya.
Sociopreneuer lahir dari kepekaan akan masalah-masalah tersebut, yang akhirnya memunculkan ide yang diharapkan bisa menjadi solusi dari masalah tersebut namun juga tetap memberikan manfaat berupa keuntungan bagi pemiliknya.
Menurut Saikhu, belum banyak orang yang terjun menjadi sosiopreneur karena memang harus menghadapi resiko yang cukup tinggi serta memerlukan usaha lebih dalam usahanya.
Namun sebenarnya, sociopreneuer sendiri memberikan dampak dan pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan, karena tidak hanya memberikan profit bagi pelakunya juga memberikan manfaat bagi orang disekitarnya.
Sementara itu, Dirjen APTIKA Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. menyampaikan materi berkaitan dengan dampak pandemi dan pesatnya teknologi yang telah mengubah cara manusia beraktivitas dan bekerja.
Menurutnya, saat ini kehadiran teknologi sebagai bagian penting dari kehidupan masyarakat, dimana kondisi inilah yang dinamakan disrupsi teknologi.
Untuk mengahadapi itu semua, harus mempercepat kerjasama dalam mewujudkan agenda transformasi digital Indonesia.
“Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi. Kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar, serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia”, tuturnya.
Pakar lain, Pipin Sopian, S.Sos, M.Si, selaku Founder Purwakarta Leadership Center menjelaskan bahwa dunia digital semakin hari semakin berkembang, hal tersebut tidak dapat kita hentikan namun justru kitalah yang harus bertahan dan berjalan mengikuti perkembangan zaman. Hal tersebut tentunya memberikan manfaat bagi kita jika bisa melihat dari sisi yang tepat.
Hampir seluruh bidang dalam kehidupan telah tersentuh oleh digital, tidak terkecuali bidang ekonomi. Begitu banyak media dalam digital yang membantu kita para penggunanya untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Menurutnya ini menjadi peluang bagi mereka yang ingin mengembangkan usahanya dengan bantuan digital. Sehingga muncullah istilah enterpreneur. Pipin sebut belakangan ini, muncul pula istilah sociopreneuer, yakni mereka yang memadukan kegiatan sosial bersama usaha yang mereka kerjakan. Mereka adalah orang yang melakukan pendekatan bisnis untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada disekitarnya.
Ada beberapa ciri khas seseorang yang dikatakan sebagai seorang sociopreneuer, yakni fokus pada misi sosial, inovatif, memiliki dampak yang besar, serta terbuka pada feedback.
Pipin mencontohkan beberapa platform yang tergolong sebagai bentuk sociopreneuer antara lain kitabisa.com, igrow dan beberapa platform sejenisnya
Praktisi digital marketing M. Hadi Wibowo menjelaskan bahwa digitalisasi mendorong pengoptimalan internet untuk edukasi dan bisnis. Dunia digital menawarkan begitu banyak kemudahan untuk mengembangkan bisnis yang kita miliki.
“Dengan adanya Tools tools dalam dunia digital, kita semakin mudah untuk menjalankan proses usaha kita seperti melakukan riset pasar, mencari inspirasi dan informasi suatu produk, promosi hingga pemasaran”, tegasnya.
Oleh karena, kita sudah akrab dengan istilah digital marketing.
Lebih lanjut dijelaskan Pipin, digital marketing menawarkan kemudahan akses serta kelengkapan fitur yang membantu pelanggan memperoleh produk yang disukainya. Hal ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat menunjang bisnisnya melalui konten yang menarik berupa artikel, gambar, video bahkan kata-kata dapat menarik konsumen apabila diolah dengan cara yang tepat.
Webinar diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.